Crutchlow Peringatkan Yamaha Kembali ke DNA Motor yang Dulu, Halus!

RiderTua.com – Cal Crutchlow setuju dengan Morbidelli bahwa Yamaha tidak seperti yang dulu.. “Yamaha harus kembali ke DNA yang dulu, motor yang agresif, itu bukan filosofi Yamaha. Sekarang mereka mencoba membuatnya lebih cepat di trek lurus, namun jadi lebih sulit dikendarai,” kata Crutchlow. Tes rider Yamaha itu mengirimkan pesan yang keras dan jelas ke pabrikan Jepang, apalagi Yamaha hanya akan menurunkan dua motor di grid pada tahun 2023, “Kita perlu membuat motor lebih halus, lebih tenang. Kita harus mengusahakannya untuk selanjutnya dan dengan cara itu seluruh motor akan meningkat,” Cal merasakan bahwa motor Yamaha lebih agrsif karena dia mantan rider Yamaha dan Honda juga..

Performa Franco Morbidelli di atas Yamaha YZR-M1 sepanjang tahun lalu menjadi bukti bahwa Yamaha belum berhasil dengan pengembangan prototipenya sepanjang musim ini. Karena Morbi adalah runner-up dunia MotoGP dengan motor yang sama di tahun 2020. Hanya GP Indonesia hasil terbaiknya di tahun 2022 dengan menempati posisi ketujuh.

Pembalap Italia itu selalu menegaskan bahwa gaya balapnya tidak sesuai dengan perilaku YZR-M1 saat ini, prototipe yang tampaknya mengikuti jalur yang sama dengan Honda RC213V dalam pengembangannya dan hingga hari ini hanya kompetitif di tangan satu pembalap saja: Fabio Quartararo.

Quartararo paham dan bisa menyesuaikan Yamaha terbaru, namun tidak demikian dengan Morbidelli. Tes rider Yamaha, Cal Crutchlow, setuju dengan Franky dan dia percaya bahwa Yamaha harus memikirkan kembali arah yang diikutinya dalam pengembangan prototipe 2023 agar tidak mengulangi kesalahan tahun lalu.

Dalam tes Valencia, Cal Crutchlow tanpa basa-basi berbicara tentang keputusan yang dibuat Yamaha sehubungan dengan motor tahun depan, sebuah prototipe yang, dari sudut pandangnya, harus mengembalikan beberapa DNA yang hilang dalam dua tahun terakhir… “Sejujurnya, saya pikir Yamaha harus kembali dan membuat kita tidak perlu menjadi pembalap yang agresif. Itulah kenyataannya. Masalahnya dan alasan mengapa Franky harus berubah menjadi lebih agresif, itu karena motornya sudah menjadi seperti itu. Dan itu bukan filosofi Yamaha,” kata Cal.

Menurut Crutchlow, Yamaha seharusnya tidak memutar otak untuk mencoba memberikan lebih banyak top speed pada prototipe yang akan datang, setelah melihat apa yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Di mana punya kemampuan menikung (cornering speed) yang luar biasa, ” Yamaha selalu menjadi motor paling lambat (di trek lurus), tapi kemudian menjadi yang tercepat di hampir seluruh sirkuit. Sekarang mereka mencoba membuatnya lebih cepat di trek lurus, namun jadi lebih sulit dikendarai. Saya pikir Yamaha harus mengembalikan filosofi mereka entah bagaimana caranya”.

Morbidelli Menderita

Cal percaya bahwa Franco Morbidelli lebih menderita daripada Quartararo karena sifat dan gaya balapnya sendiri, dan meskipun pembalap Italia itu praktis menghilang selama dua tahun, dia yakin akan peluangnya untuk kembali ke puncak, selama Yamaha kembali menjadi yang terbaik seperti motor sebelumnya, “Morbidelli adalah pembalap yang halus. Saya harap tahun depan dia akan membaik. Dia mengalami musim yang sulit, tapi bukan berarti dia tidak bisa kembali kompetitif. Motor baru ini sangat bagus dalam hal top speed. Tapi kami harus mengerjakan hal-hal lain untuk tahun depan dan kemudian pergi ke Sepang untuk tiba dalam kondisi yang lebih baik. Saya sangat menantikannya,” kata tes rider Yamaha itu.