RiderTua.com – Mulai tahun depan GASGAS berlaga di MotoGP dengan memakai motor KTM RC16, sama seperti yang dipakai tim Red Bull. Kenapa mereka tidak membuat motor (prototipe) sendiri?.. “Di MotoGP kami harus memperhitungkan anggaran tambahan hingga 45 juta euro (Rp 724 Miliar) per tahun jika kami menjalankan pengembangan MotoGP kami sendiri untuk GASGAS,” kata Stefan Pierer selaku CEO Pierer Mobility AG dari merek KTM, Husqvarna dan GASGAS..
Selain itu dia ingin agar winglet dan perangkat lainnya dilarang di MotoGP. Tapi Ducati jelas sangat menentangnya. Pierer sangat mementingkan fakta bahwa anggaran balap motor tetap dapat dikelola pada saat inflasi, krisis energi, harga bahan bakar tinggi, dan meningkatnya utang negara. “Di saat-saat seperti ini, kami juga harus berhemat,” tegas pengusaha asal Austria ini.
“Oleh karena itu tidak ada pengembangan internal untuk Moto3 atau MotoGP untuk salah satu merek grup kami. Kami mengandalkan strategi platform, seperti yang diketahui dari industri otomotif,” jelas Pierer.
Terlepas dari krisis energi, Pierer Mobility AG dengan merek KTM, Husqvarna Motorcycles dan GASGAS akan terus ambil bagian dalam olahraga balap motor di level tertinggi dan di semua kejuaraan dan seri dengan ketiga merek di masa depan sesuai dengan slogan ‘Ready to Race’.
Sementara KTM menarik diri dari kelas balap 2-tak 125cc dan 250cc setelah 2008 dan 2009 karena krisis ekonomi global dan kembali ke balapan pada 2012 dengan motor 250cc 4-tak Moto3 yang baru.
“Pengunduran diri dari kejuaraan mana pun tentu tidak direncanakan. Namun di Kejuaraan Dunia MotoGP ada upaya dari hampir semua pabrikan kecuali Ducati untuk melarang alat bantu aerodinamis dan berbagai perangkat tersebut. Yamaha, Honda, Aprilia dan kami tidak menginginkan sistem itu,” ungkap bos asal Austria itu.
Tetapi peraturan saat ini dikunci hingga akhir 2026 dan dengan Ducati mendapat keuntungan dari pencapaian ini, Italia tidak akan menyetujui larangan tersebut. Jadi tidak akan ada kebulatan suara ketika MSMA memberikan suara pada larangan badan dan perangkat aero. Hal itu juga terlihat pada pertemuan aliansi pabrikan MSMA di Valencia, Senin (7/11) usai balapan final.
Stefan Pierer juga tidak merahasiakan fakta bahwa dia lebih suka jika pabrikan seperti Yamaha masih memiliki tim satelit dan jika Ducati tidak menerjunkan 8 motor ke lintasan balap.
RiderTua.com - Penjualan mobil listrik Hyundai masih cukup bagus di Indonesia meski dengan kondisi pasarnya selama bulan lalu. Tapi setidaknya…
RiderTua.com - Hyundai mungkin memiliki divisi mobil mewahnya sendiri, yaitu Genesis. Tapi bukan berarti mereka hanya mengandalkan divisinya saja di…
RiderTua.com - BMW telah meluncurkan i5 di Indonesia sebagai model baru untuk menambah lebih banyak line-up mobil ramah lingkungannya. Mobil…
RiderTua.com - Mercedes-Benz telah meluncurkan dua mobil baru di Indonesia, yaitu GLA Facelift dan GLE model terbaru. Meskipun begitu, mereka…
RiderTua.com - Sebelumnya Hyundai mengumumkan penarikan ratusan ribu unit mobil listriknya di Korea Selatan setelah ditemukan adanya cacat produksi. Tidak…
RiderTua.com - Marc Marquez suka saat 'duel' dengan pembalap baru Pedro Acosta.. Meski berstatus rookie, Acosta menjalani debut MotoGP nya…
Leave a Comment