Pirelli Memutuskan Pakai Ban Balap SCX untuk Superbike Mandalika

RiderTua.com – Ketika Kejuaraan Dunia Superbike 2022 kembali ke Sirkuit Mandalika, pemasok ban Pirelli akan dihadapkan dengan permukaan aspal baru. “Kami tidak tahu seberapa agresif ban baru ini,” ungkap bos balap Pirelli Giorgio Barbier.

Sebagai pengingat, para petinggi di Indonesia mendapat banyak pujian dari Kejuaraan Dunia Superbike untuk Sirkuit Mandalika yang pembangunannya cepat selesai tahun lalu. Debut Superbike di Mandalika pada 2021 diselenggarakan dengan baik dan segala kemungkinan dilakukan secara humanis untuk menyukseskan event tersebut.

Pirelli Memutuskan Pakai Ban Balap SCX untuk Superbike Mandalika

Tetapi aspal yang digunakan masih belum sempurna. Bagian dari trek itu diaspal kembali sebelum gelaran MotoGP pada bulan Maret, dan seluruh permukaan aspal baru kembali sebelum Kejuaraan Dunia Superbike digelar.

Namun, ini juga berarti bahwa datanya berubah semua setelah hanya 1 tahun. Hal ini terutama berkaitan dengan pilihan ban yang tersedia.

“Tidak ada yang tahu sifat-sifat aspal baru. Kami pasti akan menemukan trek tanpa abrasi karet. Oleh karena itu keausan ban bisa lebih terasa dalam latihan bebas pada hari Jumat. Kami berharap situasinya akan membaik selama akhir pekan saat trek berkembang, tetapi kami belum tahu seberapa agresif ban baru ini di permukaan bisa,” kata bos balap Pirelli, Giorgio Barbier.

Pekerjaan di lintasan balap sudah dipelajari oleh pemasok ban standar, itulah sebabnya pilihan kompon karet yang tersedia lebih konservatif. Oleh karena itu, ban SCQ tidak digunakan. Pirelli bahkan berhak menawarkan ban balap SCX yang soft.

“Ban untuk balapan ini dikirim pada akhir Juli. Berdasarkan pengalaman tahun lalu dan mengetahui bahwa trek telah diaspal ulang, kami memutuskan untuk menggunakan ban yang lebih soft serta yang lebih keras dan lebih tahan. Mengingat situasinya, sulit untuk mengatakan apakah SCX (ban belakang paling soft yang tersedia) dapat digunakan dalam balapan Superpole. Tetapi jika demikian, kami memiliki jumlah ban yang cukup,” pungkas bos asal Italia itu.