Honda Recall Tiga Motornya di Indonesia, Kenapa?

RiderTua.com – Honda telah menghadirkan ADV 160 di Indonesia beberapa bulan lalu. Namun tiba-tiba saja mereka mengumumkan penarikan terhadap skutik adventure ini. Tak sampai disitu, Honda juga menarik sepeda motor lainnya seperti PCX 160 dan CRF1100L Africa Twin. Masing-masing model memiliki masalahnya tersendiri.

Baca juga: Honda Vario 125 Terbaru Resmi Dirilis, Tampil Lebih Sporty!

Honda Menarik Motor Lainnya Akibat Masalah Komponen

Beberapa waktu lalu, Astra Honda Motor (AHM) mengumumkan penarikan terhadap dua skutiknya di Indonesia, yang tak lain adalah PCX dan ADV 160. Ini dilakukan setelah mereka menemukan adanya masalah pada bagian CVT mesin tersebut. Lebih tepatnya bagian pulley assy driven yang memiliki ketebalan tidak merata, sehingga performa mesin bisa terganggu.

Tak hanya kedua motor matik ini, tetapi juga moge petualang Honda CRF1100L Africa Twin. Hanya saja masalahnya terletak pada bagian ECU atau unit kontrol mesin, yang dapat membuat transmisi kopling gandanya tidak bisa berfungsi dengan baik. Biasanya masalah ini bisa dideteksi dengan kurangnya tenaga yang dihasilkan atau mesin motor mati secara mendadak.

Bukan yang Pertama

Hanya saja berbeda dengan ADV dan PCX 160, CRF1100L tidak mendapatkan penggantian komponen, melainkan hanya diperbaiki saja. Terlebih jumlah unit yang dijual di Indonesia jauh lebih sedikit ketimbang dua skutik Honda tersebut. Tapi tetap saja, Honda harus bisa menarik semua unit tersebut untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan konsumen.

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya PCX ditarik oleh AHM akibat suatu masalah, karena sebelumnya model PCX 150 juga pernah kena recall. Walau juga pernah mengalami masalah pada CVT, masih ada sejumlah masalah lainnya yang dialami oleh model ini. Dari sprocket cam, suspensi belakang, hingga mesinnya disebut bermasalah.

Tapi setidaknya kali ini penarikannya tidak serumit dulu, walau modelnya masih terbilang baru dijual di Tanah Air. AHM berupaya untuk memperbaiki semua unit motornya di Indonesia secepat mungkin sebelum terjadi hal lebih buruk.