RiderTua.com – Usai pulih dari crash saat sesi pemanasan MotoGP di Mandalika, Marc Marquez langsung tancap gas di Circuit of The Americas/COTA untuk kembali bersaing memperbutkan poin. Rider Repsol Honda itu mengatakan, “Saya ingin naik podium di setiap balapan.” Meski begitu dia tetap mewaspadai perkiraan untuk balapan berikutnya. “Karena di Kejuaraan Dunia 2022 kita tidak akan pernah bisa memprediksi, apakah kita bisa memenangkan balapan berikutnya atau hanya memperebutkan tempat ke-10,” ujar rider berusia 29 tahun itu. Apakah keinginan untuk selalu naik podium itu bisa dia capai?
Marc Marquez: Saya Ingin Naik Podium di Setiap Balapan
Karena Marc Marquez mengalami masa suram selama 2 tahun karena cedera. Pada tahun 2020 dia tidak mengumpulkan satu poin pun di Kejuaraan Dunia setelah crash di awal musim di Jerez. Dan setelah lengan atasnya patah, dia tidak dapat ambil bagian dalam balapan selanjutnya.
Pada tahun 2021, Marquez berhasil meraih 3 kemenangan yakni di Sachsenring, Texas dan Misano-2. Tetapi kemudian dia kembali crash saat latihan enduro pada bulan Oktober dan absen di dua balapan terakhir lagi (sebelumnya sudah melewatkan dua seri MotoGP di Qatar pada bulan Maret dan April). Marquez hanya menempati peringkat 7 dalam klasemen.
Pada musim 2022, pemenang MotoGP 59 kali itu absen di 2 dari 4 balapan. Kini dia hanya berada di peringkat 13 dalam klasemen, terpaut 40 poin dari pemimpin klasemen Enea Bastianini (Gresini Ducati), 61 banding 21.
“Hal terpenting di Austin adalah saya mampu menyelesaikan balapan. Tentu, Bagnaia tepat finis di depan saya. Tapi apa yang akan saya peroleh jika saya menyalipnya? Tambahan 1 poin. Saya mengambil banyak risiko dalam balapan ini untuk melesat dari posisi terakhir ke posisi ke-6. Saya tidak finis ke-5 karena saya tidak mampu. 10 poin itu penting,” kata pembalap berusia 29 tahun itu.
Bagi juara dunia 8 kali itu, hal yang utama adalah tentang menemukan kembali kepercayaan diri dan bangkit lagi setelah ‘bencana’ di Indonesia.
Marc akan menggunakan strategi seperti di tahun 2016, ketika motor masih struggle, dia bisa jadi juara dunia.
Ane yakin