Fabio Quartararo - Johann Zarco
RiderTua.com – Di Mandalika Fabio Quartararo dan Johann Zarco cetak sejarah… MotoGP adalah jenis olahraga individu. Tetapi mereka berdua berhasil mengukir sejarah balap untuk negaranya Prancis setelah bersama-sama naik podium di GP Mandalika. Untuk keempat kalinya dalam sejarah kelas utama, dua pembalap Prancis berdiri bersama di podium pada Minggu lalu di sirkuit sepanjang 4,3 km itu. Pendahulunya adalah Pierre Monneret dan Jacques Collot di GP Prancis pada 1954. Ini juga berarti, untuk ketiga kalinya (setelah GP Qatar dan GP Le Mans 2021) mereka berdua naik podium bersama.
Seperti tahun lalu, Quartararo dan Zarco bertemu lagi di Perc Ferme seri kedua MotoGP musim 2022 di Mandalika. Apakah ini sebuah pertanda baik? “Kalau itu pertanda, itu artinya dia akan menjadi juara dunia lagi,” kata pembalap Pramac Ducati itu sambil menertawakan rekan senegaranya itu.
Pembalap berjuluk El Diablo itu mengatakan, “Saya berharap ini akan menjadi musim yang fantastis bagi kami berdua. Karena tahun lalu, sangat bagus saat dua pembalap Prancis berhasil dua kali naik podium bersama di babak pertama. Kami tidak punya tim sepak bola di MotoGP seperti Spanyol atau Italia.”
Faktanya, 2/3 dari 24 pembalap reguler MotoGP musim ini berasal dari negara Spanyol (9 pembalap) atau Italia (7 pembalap). Selain dua pembalap Prancis tersebut, ada dua pembalap Australia yakni Jack Miller dan Remy Gardner, kakak adik Brad dan Darryn Binder asal Afrika Selatan, pembalap MotoGP pertama asal Portugal Miguel Oliveira dan Takaaki Nakagami asal Jepang.
Zarco menyatakan, “Itu baru balapan kedua musim ini, tetapi berada di peringkat 3 dan ke-5 di Kejuaraan Dunia baik untuk negara kita. Kami mengonfirmasi bahwa jika kami melakukan segalanya dengan cara yang baik, kami bisa berada di sana sepanjang musim.”
“Dari sisi saya, musim saya tahun lalu bagus, meski tidak sebagus Fabio. Tapi saya benar-benar berusaha untuk bekerja lebih baik, mulai dari sesi latihan untuk mencapai level yang lebih kuat untuk balapan. Mari kita lihat apakah pendekatan ini membantu saya menunjukkan musim yang lebih baik dari tahun lalu,” imbuh rider berusia 31 tahun itu.
BTW, Johann Zarco mengumpulkan 636 poin sejak debutnya di MotoGP pada 2017. Ini membuatnya menjadi pembalap Prancis dengan poin kejuaraan dunia terbanyak di kelas utama, di depan Quartararo (629 poin) dan Christian Sarron (616,5 poin). Dengan tambahan 8 poin yang dikumpulkan Zarco di Qatar setelah finis ke-8, dengan total 2001,5 poin, dia adalah pembalap Prancis pertama dalam sejarah balap motor yang memecahkan rekor melampaui 2000 poin.
RiderTua.com - Juara dunia MotoGP 2023 sudah ditentukan, namun Jorge Martin punya banyak cerita tentang sepak terjangnya merebut gelar.. Masalah…
RiderTua.com - Pasar otomotif di Indonesia bakal kedatangan BYD dari Negeri Tirai Bambu. Seperti produsen lainnya, mereka akan menghadirkan lini…
RiderTua.com - Yamaha tertinggal di Kejuaraan Dunia MotoGP dibandingkan pabrikan Eropa. Dalam sebuah wawancara, Lin Jarvis (Managing Director Yamaha Racing)…
RiderTua.com - Lini mobil Ferrari di Indonesia bertambah satu dengan dirilisnya Roma Spider. Mobil sport ini hadir sebagai model soft…
RiderTua.com - Jorge Martin menantang rekan semereknya sekaligus juara bertahan Pecco Bagnaia dalam laga Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 hingga balapan final…
RiderTua.com - Mungkin sebagai permintaan maaf Jorge Martin berinisiatif menukar helmnya.. "Setelah Marc Marquez terjatuh, saya memanggilnya untuk bertukar helm…