RiderTua.com – Baik Quartararo dan Dovizoso mengalami gejala aneh pada ban depan Yamaha M1. Tekanan ban meningkat dan membuat masalah pada speed motor saat di tikungan (cornering speed Yamaha hilang).. Saat Lin Jarvis ditanya, apakah winglet baru yang besar seperti ‘kumis lele’ ada hubungannya dengan tekanan ban yang tinggi?.. “Tidak, tetapi mereka memiliki konsekuensi lain. Kita mengubah keseimbangan motor, yang memberi lebih banyak tekanan di bagian depan. Di Mandalika winglet ini bekerja dengan baik. Kemudian masalah ini baru muncul di Qatar,” ungkap Jarvis. Nah apakah karena winglet lebar ini Lin Jarvis yakin Yamaha tampil apik di Indonesia?
Tekanan Ban Yamaha M1 Meningkat
“Tentu saja kami bisa menguji winglet besar di komputer, tetapi sebelum balapan Qatar hanya dalam latihan di Sepang dan di Mandalika. Sehingga bisa terjadi masalah lain dengan ‘keseimbangan motor'” muncul di trek lain. Semua pabrik lain juga memiliki masalah ini karena setiap pabrikan bereksperimen dengan aerodinamika.”
Fabio Quartararo khawatir akan ada pembaruan untuk ‘Aero Body’ paling cepat di Mugello pada 29 Mei. Jarvis menjelaskan, “Hmm… Itu tergantung. Hanya diperbolehkan dua paket berbeda per musim dan pembalap. Jadi mari kita tunggu. Saya tidak berpikir kita harus menunggu sampai Mugello. Tapi benar, Mugello dijadwalkan untuk perubahan jadwal kami.”
Di Mugello dan kemudian di Catalunya ada trek lurus yang panjangnya 1 km. Jadi saat itu Yamaha mungkin membutuhkan winglet yang lebih kecil agar tidak kehilangan top speed 9 km/jam lagi. “Ya, mungkin Mugello saat yang tepat untuk pembaruan aerodinamika,” imbuhnya.
Sementara itu, Franco Morbidelli mulai tampil apik di tim Pabrikan Yamaha. Dia finis di urutan ke-11 di Qatar. “Ya, Franky tidak lagi memiliki masalah lutut. Ketika dia kembali pada tahun 2021 untuk 5 balapan terakhir, dia masih mengalami cedera lutut kanan yang baru saja dioperasi. Dia tidak bisa bergerak sebaik biasanya di atas motor. Sekarang Franky kembali sehat dan bugar. Itu bagus. Saya pikir dia akan menjalani musim yang bagus,” pungkas Managing Director Yamaha itu.
Turbulensi Slipstream
Sementara masalah tekanan ban Lin mengatakan, “Kami diperlambat oleh tekanan ban yang berlebihan di bagian depan. Itu ada hubungannya dengan aerodinamis motor. Tekanan ban biasanya meningkat ketika kita berada di belakang lawan, terlalu banyak di ‘udara kotor’ yaitu dalam turbulensi slipstream. Jika kita menarik diri di depan, tidak apa-apa. Tapi saat berada di belakang motor lain, tekanan ban depan sering naik.”