RiderTua.com – Franco Morbidelli sudah mendekati potensi maksimum motor M1 2022-nya di seri pembuka musim MotoGP 2022 di Qatar dengan waktu tempuh race: 42:29.910. Yang menarik adalah catatan waktu balapan-nya nyaris tidak bisa mengalahkan kecepatan di GP Qatar-2 tahun 2021 dengan motor yang lebih tua (M1 2019) yang dia pakai saat di Petronas dengan waktu 42:29.784. Sementara Fabio Quartararo dimana tahun ini dia melahap 22 lap dengan waktu 42:23.741, dulu saat dia menang di Qatar dengan waktu: 42:23.997, tidak ada peningkatan signifikan.
Sementara Enea Bastianini (Ducati GP21) lebih cepat 10 detik dari catatan waktu tahun lalu.. Morbidelli mencatatkan lap tercepat diantara rider Yamaha (1:54.853) dalam balapan, lebih cepat dari Quartararo. Top Speed Morbidelli 349,5km/jam juga merupakan yang terbaik dari para pembalap Yamaha. Masih ada potensi M1 terbaru yang belum keluar? Kita lihat lagi di Mandalika..
Dibandingkan GP Qatar tahun lalu, banyak yang berubah dari Franco Morbidelli: Sekarang di tim pabrikan, motor baru (M1 2022), belum lagi ligamen yang sudah semakin membaik setelah operasi di lutut kirinya. Namun melihat situasi rekan setimnya Fabio Quartararo, waktu tempuh balapannya hampir sama dengan tahun 2021.
Pembalap Italia itu menyelesaikan balapan sebanyak 22 lap dengan waktu 0,126 detik lebih lambat dari tahun lalu. Masalahnya adalah waktu Enea Bastianini, lebih cepat 10 detik dari pemenang tahun lalu. Itu berarti meskipun Morbidelli lebih dari tahun lalu dia tetap kalah lebih banyak dari tahun lalu +5.8 detik menjadi +16.7 detik…!
Yang menarik lagi adalah Quartararo dan Andrea Dovizioso terhambat oleh masalah tekanan ban yang tinggi, selain top speed M1 yang rendah. “Kedua pembalap mengalami tekanan ban yang luar biasa tinggi segera di awal balapan. Ini menyulitkan mereka melakukan serangan seperti biasanya. Kami akan menyelidiki mengapa ini terjadi,” kata direktur tim Massimo Meregalli.
Morbidelli mengatakan, “Qatar adalah balapan yang sulit. Kami kesulitan akhir pekan ini dalam hal grip ban belakang. Itu menyulitkan kami untuk menampilkan performa yang luar biasa. Dalam balapan saya menjalani start yang sangat buruk. Saya tidak cukup cerdik untuk melakukan gerakan yang benar di lap pertama, dan saya kehilangan banyak waktu. Dan kemudian ketika saya meningkatkan kecepatan, saya tidak terlalu buruk.”
“Saya hampir mencapai performa maksimum saya, itu terasa bagus. Masalahnya adalah potensi maksimum kami tidak cukup untuk berada di puncak dalam balapan.. Tapi ini baru seri pertama. Kami tahu Qatar adalah trek tertentu dan akhir pekan tertentu, jadi kami bergerak maju. Kami mengingat masalah yang kami miliki, dan kami pasti akan mengatasinya,” yakin Franky.
Menurut Morbi Yamaha menuju ke Mandalika dengan energi yang sama seperti biasanya, dia dan tim akan mencoba melakukan pekerjaan dengan baik di sana, dan kemudian akan melihat di mana posisi mereka sebenarnya..
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment