RiderTua.com – Salah satu hal yang bikin Valentino Rossi bahagia tahun ini adalah, dia akan memiliki tim MotoGP dengan nama VR46 dimana dia mempercayakan adiknya Luca Marini dan muridnya Marco Bezzecchi sebagai pembalapnya. Mungkin Vale sendiri bisa terlibat dalam proyek itu, jika dia tidak pensiun. Tetapi rider berusia 42 tahun itu memutuskan untuk menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tidak bisa dia lakukan sebelumnya, dan terutama mempersiapkan masa depannya. Rossi akan amabil bagian di balapan roda empat. “Akan menarik membalap di tim MotoGP milik saya sendiri (Mooney VR46). Tetapi ketika persiapannya hanya 1 musim, risikonya lebih besar ketimbang potensi manfaatnya. Jadi saya memutuskan untuk tidak melakukannya.”
Ini Alasan Rossi Tak Mau Membalap di Timnya Sendiri
Dalam sebuah wawancara, Valentino Rossi menegaskan, “Ini akan menjadi ide yang menarik untuk membalap di tim MotoGP milik saya sendiri. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk tidak melakukannya, karena alasan yang berbeda. Harusnya ganti merek. Ini akan menjadi proyek yang masuk akal, jika kita bisa merencanakannya selama 2 tahun atau lebih. Tetapi ketika persiapannya hanya 1 musim, risikonya lebih besar ketimbang potensi manfaatnya. Jadi saya memutuskan untuk tidak melakukannya.”
Ketika Rossi ditanya, gelar dunia mana yang paling berkesan baginya? The Doctor menjawab, “Ada 3 gelar yang ingin saya soroti. Menurutku, pertama tahun 2001 ketika saya memenangkan kejuaraan dunia 2-tak 500cc terakhir. Kemudian tahun 2004, ketika saya menjadi juara dunia MotoGP 4-tak di tahun pertama saya bersama Yamaha. Setelah itu, 2008. Karena waktu itu saya sudah berumur dan orang-orang mengatakan bahwa ini waktunya saya pensiun.”
“Saya kehilangan gelar pada 2006 dan 2007, dua kali berturut-turut. Saya kalah dari Nicky Hayden dan Casey Stoner. Biasanya karirnya berakhir ketika kita berusia 30-an tahun. Tapi kemudian saya mengganti merek ban untuk 2008, dari Michelin ke Bridgestone. Dan begitulah cara saya kembali merajai MotoGP. Saya mengalahkan Lorenzo, Stoner dan Pedrosa di musim 2008,” pungkas kakak Luca Marini itu sumringah.