RiderTua.com – Francesco Guidotti pernah menangani Bagnaia saat di Pramac, menurutnya Pecco adalah seorang juara… Setelah 10 tahun bersama Pramac Ducati, Francesco Guidotti menghadapi tantangan baru. Kini dia menjadi manajer tim Red Bull KTM MotoGP yang bertanggung jawab atas duo pembalapnya Brad Binder dan Miguel Oliveira, yang rencananya akan dia temui untuk pertama kalinya bulan ini dalam peran barunya tersebut. Dalam kesempatan ini, Guidotti berbicara tentang runner-up MotoGP Francesco ‘Pecco’ Bagnaia dan menjelaskan apa yang harus dilakukan rider asal Turin-Italia itu untuk merebut mahkota kejuaraan dunia. Dia mengamati perkembangan Pecco: Tahun pertama (2019) sebagai rookie, keadaan tertentu sedikit membatasi dia sebagai pemula. Tahun kedua (2020) cukup bagus, tapi tidak terlalu bagus. Dia berhasil naik podium sekali dan bertarung untuk kemenangan. Dan tahun ketiga (2021) meskipun terlambat, di paruh kedua dia terlihat gacor.. Menurut Guidotti, dia harus memulai tahun ini seperti akhir tahun lalu..
Guidotti mendapatkan segudang pengalaman saat bekerja di Pramac, dimana dia pernah bekerja dengan Pecco Bagnaia. Pembalap berusia 24 tahun ini pindah ke tim pabrikan The Reds pada 2021, dan akhirnya berhasil menempati posisi runner-up MotoGP dengan menorehkan 4 kemenangan dan 5 podium lain.
Mengenai Bagnaia, Guidotti berkata, “Mungkin di tahun ketiganya MotoGP, dia merasa cukup berpengalaman untuk menangani semua situasi. Saya tidak berpikir sesuatu yang istimewa telah terjadi, dia hanya memiliki pengalaman yang cukup untuk menarik gas.”
Dan pria berusia 49 tahun itu menambahkan, “Dia selalu percaya pada dirinya sendiri dan kepercayaan dirinya sangat tinggi. Di awal, dalam keadaan tertentu yang sedikit membatasi dia sebagai pemula. Tahun kedua cukup bagus, tapi tidak terlalu bagus. Dia berhasil naik podium sekali dan bertarung untuk kemenangan. Tapi 2020 adalah tahun yang aneh.”
Guidotti melanjutkan, “Pecco adalah seorang juara. Dia harus memulai musim mendatang di level yang sama, seperti saat dia mengakhiri tahun lalu. Fabio Quartararo melakukannya dengan cara yang sama, sama seperti pembalap lain yang telah memenangkan gelar. Dia tidak mampu mengatasi kelemahan apa pun dan harus menunjukkan yang terbaik setiap hari, bahkan jika dia tidak selalu bisa naik ke podium.”
RiderTua.com - Marc Marquez bisa merayakan kemenangan pertamanya bersama tim Gresini Ducati jika dia tidak crash beberapa saat setelah memimpin…
RiderTua.com - Suzuki telah menghadirkan Jimny 5-door di Indonesia bulan Februari lalu dan disambut baik di pasarnya. Seperti model 3-door,…
RiderTua.com - Toyota Prius masih menjadi salah satu mobil hybrid unggulannya di pasar global. Terlebih setelah modelnya memasuki generasi terbaru…
RiderTua.com - BYD sudah dapat mencatatkan hasil penjualan mobil listriknya yang cukup bagus selama ini. Meski demikian, mereka juga melakukan…
RiderTua.com - Kesuksesan Chery dalam menghadirkan Omoda 5 di pasar global menjadi alasan dihadirkan varian listriknya, yaitu Omoda E5. Sejak…
RiderTua.com - Setelah Suzuki mundur dari MotoGP pada 2022, Alex Rins memutuskan pindah ke tim LCR pada 2023. Ini artinya…
Leave a Comment