Categories: MotoGP

Morbidelli FP2 ke-10: Gaspol

RiderTua.com – Franco Morbidelli, hanya mikir gaspol (full throttle) dan tidak terlalu memikirkan hal lain.. Setelah menjalani dua sesi latihan pertama di Sachsenring pada hari Jumat, pembalap asal Italia itu berada di urutan ke-10 dalam catatan waktu gabungan. Franky kalah 0,538 detik di belakang pembalap tercepat, Miguel Oliveira (Red Bull KTM). Meski Sachsenring merupakan sirkuit MotoGP terpendek yang hampir seluruhnya terdiri dari tikungan, dia merasa tidak diuntungkan dengan motornya, motor tim lain terus mendapatkan polesan di Catalunya kemarin, sementara sebagai tim satelit dia tidak banyak mendapat upgrade.

Morbidelli FP2 ke-10: Gaspol

Setelah menyelesaikan latihan bebas hari Jumat, Franco Morbidelli mengatakan, “Sangat menyenangkan bisa kembali ke Sachsenring, trek balap yang spesial. Saya merasa baik di hari Jumat, kami mengumpulkan beberapa data dengan mencoba set-up yang berbeda. Pada hari Sabtu, kami ingin menyatukan semuanya untuk membuat motor yang lebih baik. Untuk mencapai 10 besar secara langsung. Sangat penting untuk langsung masuk ke Q2 pada trek ini.”

Seperti para rivalnya, pembalap berusia 26 tahun itu menggunakan ban belakang hard. Apakah itu adalah pilihan yang tepat? “Saya merasa baik dengan ban belakang hard, itu bisa menjadi pilihan tepat untuk balapan. Namun, saya belum mencoba campuran medium, jadi kami belum mengumpulkan data yang cukup. Kami butuh sedikit waktu lagi untuk mengambil keputusan,” jelas Juara Dunia Moto2 2017 itu.

“Dibandingkan dengan rider Yamaha lainnya, saya kehilangan waktu di setiap lintasan lurus. Bahkan di Sachsenring, di mana hampir tidak ada lintasan lurus. Kami ingin sedikit meningkatkannya pada hari Sabtu, setidaknya sebaik mungkin. Secara umum, situasinya seperti apa adanya dan kita harus menghadapinya,” kata Morbidelli, yang tidak mengendarai Yamaha M1 terbaru.

Apakah itu berarti paruh kedua musim akan membuat pertarungan di puncak semakin sulit? “Setiap pabrikan mengembangkan motor mereka lebih baik selama satu musim. Jadi jelas, bahwa keuntungan lebih dari motor yang tidak dikembangkan lebih lanjut akan lebih besar,” jawabnya.

“Karena itulah semakin sulit bagi kami. Saya tidak terlalu memikirkan kerusakan, bagi saya hanya ada kecepatan penuh. Dan setiap kali di atas motor, saya memberikan segalanya, terlepas dari treknya. Hanya 100 persen yang dihitung,” pungkas pembalap blasteran Italia-Brasil itu.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024