Categories: MotoGP

Akibat Hilangnya Hak Konsesi, Jatah Mesin Dikurangi, Mesin KTM Harus Lebih Tangguh

RiderTua.com – KTM: Jatah mesin dikurangi masa pakai harus ditingkatkan… Pada MotoGP musim 2021, KTM kehilangan hak istimewanya sebagai tim konsesi. Mereka tak lagi mendapat jatah 9 mesin, namun hanya 7 yang diizinkan untuk 20 seri balapan. Untuk itu, mereka pun harus merancang anggaran baru. Apakah ini akan berpengaruh terhadap performa? Race Manager Mike Leitner pun menjelaskan tentang hal ini.

Akibat Hilangnya Hak Konsesi, Jatah Mesin Dikurangi Mesin KTM Harus Lebih Tangguh

Di musim 2020, KTM berhasil meraih tiga kemenangan MotoGP pertama. Brad Binder mencatatkan kemenangan pertama bagi KTM di GP Brno, sementara Miguel Oliveira di GP Spielberg-2) dan Portimou. Untuk itulah, KTM Factory Racing kehilangan semua hak istimewa sebagai tim pendatang baru di musim ini.

Hak konsesi hilang, otomatis jatah mesin dikurangi 2. Tak hanya itu, tes pribadi dengan pembalap reguler juga dibatasi. Dan pengembangan mesin akan tetap dibekukan mulai Maret 2020 hingga akhir musim ini.

Musim 2021 merupakan musim ke-5 bagi pabrikan asal Austria itu di kelas MotoGP. Jelas, hilangnya hak konsesi ini berdampak pada persiapan mesin 1000 cc V4 RC16 yang sedang dikembangkan oleh Ing.Kurt Trieb. Mereka juga harus memastikan, masa pakai mesin yang lebih lama.

Daya Tahan Mesin Jadi Prioritas Utama KTM

Pada tahun 2020, tim teratas diizinkan memakai 5 mesin per pembalap, dan tim konsesi saat itu KTM dan Aprilia diperbolehkan menggunakan 7 mesin. Tetapi karena pada musim 2021 akan ada 20 seri bukan 14 balapan seperti tahun 2020, tim teratas kembali diijinkan memakai 7 mesin dan 9 mesin untuk tim konsesi (Aprilia) saja. Dimana Aprilia belum mencapai posisi podium dan oleh karena itu tidak ada poin konsesi.

Race Manager KTM Mike Leitner menjelaskan, “Karena kami tidak dapat lagi menggunakan dua mesin lebih banyak dari kebanyakan rival kami. Fokus utama kami pada daya tahan mesin. Itu yang saat ini menjadi prioritas utama.”

“Karena itu, kami tidak dapat menerapkan semua yang bisa dilakukan ketika mencari benefit. Selain itu, juga akan sangat membantu untuk mencoba mesin dalam konfigurasi baru di tengah teriknya Sepang. Namun sayang tes Malaysia dibatalkan. Itulah mengapa kami sekarang harus lebih konservatif dalam hal pemetaan motor. Tetapi tenaga mesin yang kami punya pada tahun 2020, pasti juga akan tersedia untuk awal musim 2021.”

“Mesin KTM sekarang harus menahan 2000 km dengan aman. Tapi pada 2020, kami sudah mengendarai beberapa mesin hingga mencapai jarak tempuh segitu. Yah, karena tahun lalu kami sudah berpikir jauh ke depan untuk musim 2021. Pada sesi latihan bebas pada hari Jumat, kami hanya mengganti sejumlah mesin setelah 2000 km. Ini memungkinkan kami untuk melihat hal-hal apa yang perlu kami ubah.”

“Penyesuaian ini dilakukan di musim dingin. Tapi kami mungkin harus bereaksi lagi sepanjang musim. Kami belum tahu apakah kami akan memiliki 20 balapan MotoGP atau hanya 18 atau 16 seri saja. Jika balapan yang direncanakan lebih sedikit dari yang dijadwalkan, kami dapat menggunakan mesin yang diizinkan secara berbeda dari pada program penuh dengan 20 seri.”

Mesin Honda Punya Masa Pakai Hingga 2500-3000 Km

Pabrikan Jepang terutama Honda, mengungkapkan bahwa mereka berharap mesin mereka mampu menempuh jarak antara 2.500 km dan bahkan 3.000 km. Leitner menanggapi hal itu, dia berkata, “Ya, semua pabrikan masih menggunakan mesin yang masa pakainya habis pada hari Jumat. Dulu, kami juga mengganti mesin pada Jumat malam sehingga kami bisa menambah kilometer lagi ke mesin bekas. Itu adalah praktik umum.”

Leitner pernah bekerja bersama Dani Pedrosa di Repsol-Honda mulai 2006 hingga akhir 2014 sebagai kepala kru, dia tahu betul waktu kerja Honda. Dia berkomentar tentang Yamaha sambil tersenyum, “Tahun lalu mereka tidak selalu mencapai runtime yang direncanakan.”

Pasalnya di GP Jerez pertama dan kedua, ketiga pembalap Yamaha yakni Vinales, Rossi dan Morbidelli mengalami kerusakan mesin, juga karena klep ilegal, rusak dan juga tidak homologated.

Mike Leitner mengakui bahwa saat ini KTM menjalankan kecepatan dan tenaga mesin persis dengan 2020 demi keselamatan, meskipun pembaruan perangkat elektronik diperbolehkan. Apakah itu sebabnya KTM tidak berhasil masuk ke dalam 15 besar tes Qatar? Dan dapatkah tenaga ditingkatkan setelah balapan pertama jika stabilitas terjamin?

Leitner menjawab, “Kami selalu bisa melakukan itu. Itu jelas. Saya dapat menyetel pembatas putaran secara berbeda kapan saja.”

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024