Categories: MotoGP

YaHonSuKawa – 4 Samurai Jepang: Kawasaki Tetap Ogah Balik ke MotoGP

RiderTua.com – Dorna sebagai promotor MotoGP dan Superbike berharap YaHonSuKawa (4 Samurai Jepang) bertarung di kelas Premier. Namun setelah krisis keuangan global, Kawasaki keluar dari Kejuaraan Dunia MotoGP pada bulan Februari 2009, pergi dan tak pernah kembali lagi…YaHonSuKawa – 4 Samurai Jepang: Kawasaki tetap ogah balik ke MotoGP ..

YaHonSuKawa – 4 Samurai Jepang: Kawasaki Tetap Ogah Balik ke MotoGP

Pada 2010 Kawasaki memasuki kejuaraan dunia Superbike dan sejak saat itu tidak ada pabrikan lain yang lebih sukses darinya sejak 2012. Pada 2013 mereka memenangkan gelar dunia dengan Tom Sykes dan lima tahun terakhir dominasi tak terpatahkan bersama Jonathan Rea.

Menjengkelkan Semua Pihak

Namun, ‘Geng Ijo’ itu tidak tergerak untuk kembali ke Kejuaraan Dunia MotoGP dan menghadapi lawan sesama Jepang-nya di kelas utama. Hal ini ternyata menjengkelkan tidak hanya promotor Dorna, tetapi juga tim-tim top lawan di Kejuaraan Dunia Superbike. Kenapa? tim pabrikan selain Kawasaki dianggap sebagai divisi ‘anak tiri’ bagi indukan pabrikan, mereka lebih mengutamakan MotoGP.. Bahkan bagi beberapa penggemar motor Kawasaki itu menganggu, kenapa tim kesayangan mereka tidak ikut ke MotoGP.

Jelas, karena hanya fokus di superbike, Kawasaki berinvestasi lebih banyak daripada pabrikan lain dalam hal teknologi Ninja ZX-10RR, hampir setiap tahun model-model baru dihomologisasi untuk mempertahankan peran teknis meskipun ada perubahan peraturan yang konstan. Rea digaji tinggi oleh Kawasaki Heavy Industries (KHI) adalah selain Alvaro Bautista yang masuk daftar pembalap superbike termahal.

Strategi Dorna Agar Kawasaki Balik ke MotoGP

Sudah menjadi rahasia umum bahwa promotor Dorna inginkan Kawasaki kembali ke MotoGP. Bahkan untuk membatasi kemenangan Kawasaki, asosiasi sepeda motor dunia FIM, Dorna dan aliansi pabrikan MSMA telah menyusun peraturan untuk musim 2018 dan seterusnya, agar dalam kompetisi tidak ada ketimpangan.

Pertama, kecepatan maksimum (top speed) ditentukan untuk masing-masing pabrikan. Pembatasan speed ini tergantung pada keberhasilan atau kegagalannya, dapat dikoreksi dengan ditambah atau dikurangi putaran mesin-nya (250 rpm) setelah dilihat hasilnya dalam enam balapan. Kedua, tim atau pabrikan yang tidak berhasil diberikan upgrade mesin selama satu musim, sementara pengembangan unit dari pabrikan terbaik dibekukan.

Namun hal ini tidak mengurangi dominasi Kawasaki dan Rea, meskipun Ducati memenangkan sebelas balapan pertama pada 2019 dengan Bautista dan Panigale V4R. Di akhir musim, Rea memenangkan gelar dunia kelimanya secara berturut-turut.

Biaya MotoGP 10 Kali Lipat

Bagaimana Kawasaki menyikapi “Akal-akalan” Dorna agar Kawasaki kembali ke MotoGP Yoshimoto Matsuda, chief developer Kawasaki ZX-10R berkomentar. “Ya, ada yang bilang begitu. Tapi MotoGP bukan cara yang tepat untuk kita. Anda harus memikirkan apa yang diminta MotoGP dari Anda, teknologi apa yang diperlukan. Dan apa yang membawamu. Jika kita memperhitungkan semua ini, MotoGP bukanlah pilihan kita” kata Matsuda.

Konsultan Kawasaki, Ichiro Yoda menjelaskan masalahnya: “MotoGP terlalu mahal untuk Kawasaki, ini adalah keputusan finansial kami. Biaya MotoGP sepuluh kali lebih banyak daripada SBK. Untuk MotoGP Anda membutuhkan 60 atau 70 juta euro setahun, Honda menghabiskan 100 juta”.

Selain itu, Kawasaki tidak dapat meyakinkan manajemen puncak Kawasaki jika hanya mampu 5 besar dalam Kejuaraan Dunia MotoGP. Kawasaki harus bisa menjamin gelar dunia dan menang di setiap balapan. Itulah sebabnya Kejuaraan Dunia Superbike lebih masuk akal bagi Kawasaki dari sudut pandang finansial. Yah mau gimana lagi, ora usah dipekso nek ora gelem

Trending Artikel Minggu Ini ( TOP10):

  1. Perlakuan Yamaha Terhadap Valentino Rossi Memicu ‘Gelombang Anti-Yamaha’ dari Die Hard Fans VR46?
  2. Apakah Rossi Masih Punya Taring? Bos Honda Alberto Puig Menjawab
  3. Valentino Rossi ke Tim Satelit, Petronas Bagai Mendapat Durian Runtuh!
  4. Umpan Ducati Berhasil Goyahkan Skuad Yamaha, Rossi Jadi Korbannya
  5. Paolo Ciabatti: Jonathan Rea Lebih Mudah Dikalahkan daripada Marquez
  6. Pembalap ‘Jahat’ yang Tersisa adalah Alex Rins!
  7. Keputusan Yamaha Membuat Penggemar Valentino Rossi Kecewa?
  8. All-Italia: SKY VR46 Satu-satunya Tim di Dunia dengan 4 Pembalap Italia di Kelas Berbeda
  9. Jorge Lorenzo Resmi Gabung Yamaha, Siap Pacu Motor M1 di Tes Shakedown Sepang
  10. Quartararo Dipinang, Bos Petronas Malah Girang!

This post was last modified on 1 Februari 2020 16:21

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Maverick Vinales : Menang di 3 Pabrikan Berbeda, Tapi Bukan Rekor yang Bagus!

RiderTua.com - Maverick Vinales mencatatkan namanya dalam buku rekor sebagai pembalap pertama di era MotoGP yang meraih kemenangan bersama tiga…

18 April 2024

Skor Pembalap MotoGP di COTA: Marquez 5, Acosta 10

RiderTua.com - Penampilan memukau rookie Pedro Acosta di GP Amerika sungguh mengesankan. Bagaimana tidak, rider GasGas Tech3 itu dengan gagah…

18 April 2024

Luca Marini : Dibandingkan Dulu, Kekuatan Mesin RC213V Berkurang

RiderTua.com - Masa-masa sulit terus berlanjut bagi Luca Marini. Di Texas, rider Italia itu menjadi satu-satunya pembalap Honda yang berhasil menyentuh…

18 April 2024

Marc Marquez Sungguh Luar Biasa!

RiderTua.com - Kepala kru Marc Marquez, Frankie Carchedi mengatakan bahwa sungguh luar biasa pembalap Gresini itu bisa menjadi yang terdepan…

17 April 2024

Bos Aprilia : Motor Kami yang Tercepat di Qatar, Portimao, dan COTA

RiderTua.com - Setelah 3 seri MotoGP pertama musim 2024, muncul dua pertanyaan, apakah Aprilia RS-GP kini menjadi motor terbaik di…

17 April 2024

All New Honda CR-V e:HEV Meraih Lima Bintang Dari Tes Tabrak Euro NCAP

RiderTua.com - Sebelumnya Honda mencatatkan hasil penjualan yang memuaskan dari CR-V e:HEV di Indonesia. Pada Maret lalu model medium SUV…

17 April 2024