RiderTua.com – Yamaha ingin menyerang dua variabel kuat: Honda-Marc Marquez di MotoGP. Setelah empat musim dalam kondisi stagnan, pabrikan Iwata ingin menyelesaikan eksploitasi mereka dengan melakukan beberapa rotasi di departemen balapnya. Takahiro Sumi (manajer proyek) menggantikan Kouji Tsuya, Hiroshi Ito (presiden divisi motor racing ) menggantikan Kouichi Tsuji. Hiroshi Ito dan Kazuhisa Takano, 2 Karakter Kunci Kembalikan Kejayaan Yamaha di MotoGP
Hasilnya memang tidak nampak seketika, namun diparuh kedua musim lalu performa Yamaha kian membaik. Peringkat ketiga Maverick Vinales di musim 2019 adalah buktinya. Banyak masalah struktural M1 yang tampaknya diselesaikan, mulai dari keausan ban belakang, dibendung dengan perbaikan sisi elektronik.
Namun yang paling menarik adalah: Kembalinya beberapa karakter ke divisi balap setelah mengumpulkan pengalaman teknik tambahan di bidang lain.
Kazuhisa Takano, yang di masa lalu adalah bagian dari proyek MotoGP, tetapi kemudian dipindahkan ke proyek lain di motor produksi. Sekarang kepulangannya menjadi perlu untuk penyempurnaan pada sasis: “Dia adalah desainer sasis yang sangat baik” kata Lin Jarvis dilansir media Speedweek.com.
Yamaha membutuhkan ahli sasis terbaik untuk proyek itu. Itu sebabnya mereka mengambil Takano. “Kebutuhan untuk meletakkan kembali sasis M1 mendorong perusahaan Iwata untuk menempatkannya (Kazuhisa Takano) kembali di departemen balap” tambah Jarvis.
Kembalinya Takano dapat memberikan dorongan baru untuk sektor sasis M1, untuk lebih menyempurnakan komponen yang bayak ‘dicemburui’ oleh lawan. “Dia sekarang kembali dengan pengalaman tambahan baru, yang mungkin tidak akan dia miliki jika dia sendirian di departemen kami. Jadi saya pikir dalam rotasi ada kelebihan dan kekurangan”.
Peran kunci yang lain dimainkan oleh Hiroshi Ito, sebagai general manager baru pada awal 2019 juga tak kalah penting. Ito adalah manajer umum dan manajer senior Kouichi Tsuji. Ito akan menjadi manajer umum senior untuk melakukan kontak langsung dengan manajemen puncak Yamaha. Tujuannya jelas, agar dapat mempercepat keputusan dan memungkinkan pertukaran informasi yang lebih baik antara berbagai departemen.
“Menurut pendapat saya, ini adalah salah satu kekuatan perusahaan Jepang. Kemungkinan pertukaran ide, penggunaan keterampilan orang-orang khusus dan kemampuan untuk menggunakannya di bidang lain,” kata Lin Jarvis.
Rotasi ‘tingkat tinggi’ ini seharusnya menjadi perubahan yang baik untuk departemen MotoGP tim Jepang itu. Di mana Yamaha haus akan kemenangan.
This post was last modified on 12 Januari 2020 13:27
RiderTua.com - Sejak pindah ke Ducati, Marc Marquez memang sejak awal sudah menunjukkan kecepatan dibarisan depan, namun hal seperti ini membuat…
RiderTua.com - Dani Pedrosa akan tampil di GP Jerez sebagai entry wildcard dan akan menunggangi KTM RC 16 pabrikan ketiga akhir…
RiderTua.com - Setelah menjadi pembalap pabrikan Honda, pamor Luca Marini semakin memudar. Dia mengharapkan pembalikan tren yang sangat dibutuhkan pada…
RiderTua.com - Maverick Vinales tampil luar biasa di COTA Austin. Dengan kemenangannya di balapan utama, kini dia berhasil mencetak rekor sebagai…
RiderTua.com, Jerez de la Frontera - 10 pembalap yang lolos ke Q2.. Latihan MotoGP di Sirkuit Jerez berlangsung hari ini,…
RiderTua.com, Jerez de la Frontera - Joe Roberts menjadi pembalap tercepat pada Latihan 1 Moto2 Spanyol setelah menguasai sesi ini…
Leave a Comment