RiderTua.com – Valentino Rossi memperingatkan Yamaha, kedepan jumlah tes MotoGP akan berkurang. Peran tes rider akan semakin krusial, semakin banyak data akan semakin memperkuat pengembangan motor. Peran tes rider Eropa yang dipermasalahkan Rossi. Tim lawan punya semua pembalap Eropa yang semuanya berkualitas dan cepat. Pembalap uji yang bisa sekaligus turun sebagai wildcard itu penting, sebut saja Dani, Smith, Pirro, Bradl, Guintoli .. Yamaha?… Zarco raib Folger pun dipecat, picu seruan Rossi, Yamaha menjawab datar !
Setelah tidak adanya Johann Zarco di Yamaha sebagai pembalap ( kabar terakhir merapat ke Avintia-Ducati). Valentino Rossi kembali mempertanyakan pembalap yang akan berkontribusi pada pengembangan M1. Yamaha butuh tester yang dapat melaju dengan waktu bersamaan dengan para pembalap MotoGP di lintasan (wildcard).
Valentino mengharapkan Yamaha bisa membawa pembalap Eropa, awalnya ada wacana membajak Bradley Smith dari Aprilia. Alih-alih merespon, Yamaha justru melepaskan Jonas Folger dan pengembangan dipercayakan kepada pembalap Jepang, Katsuyuki Nakasuga dan Kohta Nozane.
Honda memiliki Stefan Bradl di Ricardo Tormo, Suzuki dengan Sylvain Guintoli di Andalusia. Ducati dengan pembalap uji hebat Michele Pirro dan KTM telah menurunkan penguji mereka yang jempolan, Dani Pedrosa. Sementara Aprilia memiliki Bradley Smith.
Dalam tes Valencia dan Jerez, Yamaha adalah satu-satunya pabrikan yang tidak menurunkan tes rider, meskipun mulai tahun depan tim garputala itu akan menurunkan empat M1 2020 di grid.
Maio Meregalli, pada wawancara akhir putaran sesi tes di Jerez, hanya mengatakan dengan datar, mengakui bahwa tidak ada berita tentang tim uji Eropa. Kekosongan yang meninggalkan beberapa tanda tanya di dalam garasi Yamaha, ada apa?.
Sementara itu Jarvis menjawab: “Kami selalu bekerja dengan tes rider Jepang. Ada dua pembalap yang melakukan tes dasar. Ketika hal-hal dikembangkan di Jepang, kami mencobanya di trek uji kami dan kadang-kadang di Motegi”, kata Lin Jarvis di Jerez.
Setahun yang lalu Yamaha membentuk tim uji Eropa untuk menguji potongan terakhir pada Kejuaraan Dunia sebelum mengirimkannya ke pembalap. Di sisi lain, spesifikasi mesin baru tidak sepenuhnya memuaskan Valentino Rossi dan pembalap lainnya. Mungkin satu-satunya pengecualian adalah Franco Morbidelli yang menunjukkan kepuasan besar.
Yamaha memang pernah memakai Jonas Folger, yang sudah memiliki pengalaman dengan M1. Tetapi selama tahun itu timbul masalah: “Sulit untuk membandingkan informasi yang sama, umpan balik yang sama, interpretasi yang sama karena metode dan prosedur kerja yang berbeda ( Jepang -Eropa)”.
Karena itulah Yamaha memutuskan pada tahun 2020 untuk menggunakan tim uji yang sama dengan mempercayakan setiap operasi ke Jepang. “Jadi tidak ada lagi dua tim uji (Eropa dan Jepang)”. Ini tidak berarti bahwa Yamaha tidak akan lagi bergantung pada tes rider Eropa. Tetapi saat ini sulit untuk menemukan satu pembalap tes dari MotoGP seperti Michele Pirro. “Kami membutuhkan pembalap yang cepat, kami membutuhkan seseorang yang dapat memberi kami umpan balik yang tepat. Kami tahu program pengujian kami dan berharap untuk memiliki tes rider yang lebih cepat segera” tutup Lin Jarvis
This post was last modified on 29 November 2019 07:44
RiderTua.com - Suzuki masih berusaha untuk memenuhi tingginya permintaan Jimny 5-door di Indonesia. Walau dengan antisipasi sebelumnya, mereka mendapat penumpukan…
RiderTua.com - Toyota Fortuner masih menjadi andalannya di segmen SUV ladder frame di Indonesia sampai sekarang. Hanya saja model ini…
RiderTua.com - Ketika rekan setimnya di GasGas Tech3 Pedro Acosta merayakan podium (finis ke-2) di COTA, Augusto Fernandez hanya mampu…
RiderTua.com - Enea Bastianini menemukan kecepatannya kembali setelah finis ketiga di Texas, dia merasa berada di jalur yang benar, tahun…
RiderTua.com - Ducati harus memberi Pecco motor terbaik untuk meng-KO Jorge Martin... Kejuaraan dunia MotoGP 2024 dimulai dengan penuh kejutan…
RiderTua.com - Secara kontrak KTM dapat menukar pembalap antar timnya di tengah musim, tetapi pabrikan asal Austria itu tidak berencana…
Leave a Comment