RiderTua.com – Bintang Yamaha MotoGP, Maverick Vinales mampu berada di barisan depan lima kali dalam delapan balapan terakhir dan naik podium lima kali. Bos tim Yamaha, Massimo Meregalli beberkan alasan membaiknya performa pasukannya itu. Dibalik kuatnya performa Maverick Vinales dan Reshuffle Tim Valentino Rossi di Yamaha !
Maverick Vinales memiliki rekam jejak yang mengesankan sejak menang di GP Assen. Dia selalu mencetak hasil bagus dalam delapan balapan berturut-turut dan mengamankan setidaknya lima podium di delapan seri musim ini. Dia menjadi pembalap Yamaha di barisan depan. Vinales start dari barisan depan ( front row) lima kali dan posisi pole di Misano.
Namun kelemahan pembalap Spanyol yang cukup signifikan adalah pada fase awal dan paruh pertama balapan.. Di Misano Vinales drop setelah empat lap, setelah itu dia mampu menyusul lagi. Di Aragon, dia kalah 5,8 detik dari Marquez, namun di Buriram membaik dengan berada di posisi ketiga dengan selisih 1,3 detik dari pemenang.
Massimo Meregalli, manajer tim Yamaha Motor Racing, mengungkap kemajuan yang dibuat Vinales. Pertama adalah masalah kepercayaan diri. Yamaha juga bekerja sama dengannya untuk berusaha agar di lap pertama lebih baik tidak drop ( bekerja meningkapkan kepercayaan diri dengan front end atau ban depan). Kelemahan Vinales di paruh pertama balapan selalu diperbaiki terus menerus dalam setiap sesi latihan dan dalam konfigurasi balapan.
Usaha Yamaha dan Maverick berfokus pada membiasakan diri mengendarai motor yang lebih berat ( tangki bahan bakar penuh). Membuat Vinales agar lebih mudah untuk mengerem motor pada fase balapan pertama dengan tangki penuh. Cara ini telah menjadi prosedur normal untuk dia di tiap seri.
Performa Yamaha M1 membaik setelah liburan musim panas. Di Buriram, Yamaha menempatkan tiga pembalapnya di kualifikasi di empat besar bersama Quartararo, Vinales dan Morbidelli dan podium dalam balapan dengan Quartararo dan Vinales, posisi-6 untuk Morbidelli dan posisi-8 Valentino Rossi.
Sebenarnya mulai balap pertama di Thailand pada 2018, Yamaha tampil baik di Yamaha. Dan semakin membaik di 2019 sebagai bukti mereka benar-benar telah mengambil langkah maju dalam distribusi elektronik dan berat motor selama paruh kedua musim ini. Disamping itu ban Michelin yang baru juga bekerja dengan baik di Buriram. Tidak selalu masalah power mesin ( trek Buriram).
Meregalli berujar sekarang hanya Valentino Rossi yang harus dibawa ke level yang lebih tinggi. Dengan kepala kru barunya, David Munoz, untuk bekerja pada tahun 2020. Yamaha memutuskan dengan kesepakatan bersama. Silvano Galbusera harus ditransfer ke tim uji Yamaha. David Munoz dapat membawa beberapa ide baru di Yamaha. Membawa semangat dinamis dari tim Sky VR46 Moto2 ke organisasi Tim Jepang itu.
Pada saat yang sama, Silvano akan menerapkan pengalamannya yang berharga untuk tim uji Eropa di masa depan. Karena tim uji akan menjadi semakin penting di masa depan ( jumlah balapan semakin banyak). Jika lebih banyak seri dan jumlah tes untuk pembalap tim berkurang. Jadi Yamaha melakukan re-organisasi agar menjadi lebih kuat di kedua bidang.
This post was last modified on 14 Oktober 2019 06:32
RiderTua.com - Suzuki GSX-250R, motor sport touring yang hanya dijual di 2 negara saja yakni Jepang dan China untuk saat…
RiderTua.com - Sebelumnya Daihatsu diketahui melakukan manipulasi tes tabrak terhadap sejumlah mobilnya yang dijual di Jepang. Akibatnya beberapa model seperti…
RiderTua.com - Citroen telah meluncurkan mobil terbaru lainnya di Indonesia, yaitu C3 Aircross. Model SUV ini menjadi model ketiga dalam varian…
RiderTua.com - Tesla masih memimpin penjualan mobil listrik secara global pada kuartal pertama tahun ini. Seharusnya mereka sudah dapat mempertahankan…
RiderTua.com - Honda telah mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus sepanjang Maret lalu. Dengan lebih dari 10 ribu unit mobil…
RiderTua.com - Kemarin Selasa 23/04, MPM Honda Jatim mengadakan acara rolling city bersama skutik premium fashionable mereka yakni New Honda…
Leave a Comment