Categories: MotoGP

Kenapa Dulu Yamaha Pilih Cornering Speed daripada Top Speed?



RiderTua.com – Mungkin kita pernah mendengar bahwa Rossi di masa lalu dalam pengembangan motor MotoGP Yamaha M1 tidak berfokus pada motor yang kencang di trek lurus, namun motor yang lincah di tikungan. Ternyata itu memang filosofi Yamaha menciptakan motor yang mudah dikendarai. Fakta membuktikan motor dengan kecepatan sangat tinggi seperti Ducati dan Honda mengorbankan cornering speed atau kecepatan di tikungan. Kenapa Yamaha pilih Cornering Speed daripada Top Speed?

Kenapa Yamaha Pilih Cornering Speed daripada Top Speed?

Dengan top speed tinggi motor menjadi lebih agresif dan Yamaha menghindari itu.. Seperti dilansir media motorlunews, Ramon Forcada berujar pabrikan lebih mengutamakan motor yang cepat di tikungan. Apakah motor dengan karakter ini akan selalu kalah dengan motor beringas di trek lurus..? Tidak selamanya.. Filosofi Yamaha dulunya terbukti berhasil. Yamaha yang lincah di tikungan mampu mendominasi.

Namun persaingan dan perkembangan motor lawan Yamaha meningkat. Ducati lebih sedikit mudah di tikungan namun tidak sepenuhnya. IN-OUT Desmosedici semakin membaik, namun di tengah tikungan seperti berjeda.. Dan penyakit mid-corner ini yang dikeluhkan Dovi bertahun-tahun.. Namun dengan top speed tinggi dan sedikit peningkatan di tikungan mampu mengalahkan Yamaha.

Honda hampir saja kalah dari Ducati jika tidak ada Marquez, mesin RC213V mampu mengimbangi speed Ducati namun kelemahan di tikungan dikeluhkan pembalap lain ( Cal dan Jorge). Bahkan Lorenzo sebut power Honda kelewat besar, susah dikendalikan menuntut fisik, namun tidak berpengaruh terhadap Marquez…

Yamaha Motor yang Lincah

Kenapa Yamaha yakin dengan andalkan kelincahan dan cornering speed akan menang melawan motor-motor speed tinggi?.. Ramon Forcada yakin di sirkuit yang sangat cepat, Yamaha akan baik-baik saja nantinya jika menemukan paket yang pas. Mengapa? Karena ada sebuah argumentasi sebagai berikut: Ambil contoh sebuah sirkuit memiliki 15 tikungan dan 1 trek lurus. Bagaimana dahulu Yamaha bisa menang atas Ducati?

  • Ducati bisa menang banyak dalam 1 trek lurus dan kalah dalam 15 tikungan. ( dulu Ducati dikenal motor susah belok)
  • Yamaha menang dalam 15 tikungan dan kalah dalam 1 trek lurus. ( M1 dulu terkenal akan kelincahannya)
  • Jadi, kemenangan tergantung pada seberapa banyak menang dalam tikungan dan berapa banyak menang di trek lurus, karena mungkin yang efektif adalah motor berperilaku dengan baik dalam 15 tikungan, bahkan jika kalah di trek lurus.
  • Untuk menjadi motor tercepat sampai garis finis, tidak harus membuat motor berlari kencang seperti iblis di trek lurus dan kemudian di tikungan kalah total.
  • Ducati kini mampu meracik motor yang kencang di trek lurus dan sedikit lebih bisa dikendalikan di tikungan.. Itulah yang membuat Yamaha kini kalah jauh. Di trek lurus sudah KO, di tikungan Ducati sudah agak membaik.
  • Terlihat saat duel motor Yamaha begitu cepat di tikungan, namun kehabisan nafas saat diajak sprint di trek lurus..
  • Filosofi Yamaha tidak akan berubah, namun sepertinya untuk era kini mereka harus menutupi kekurangan di trek lurus. Karena disisi lain rival sudah mulai menutupi kelemahan mereka di tikungan..

Trending Artikel Minggu Ini ( Top7):

  1. Honda Harus Belajar dari Rossi, Jangan Terulang dengan Marquez, Apa yang Harus Dilakukan?
  2. ‘2 Lawan Berat’ Marquez di Masa Depan: Quartararo dan El Diablo!
  3. Inilah Cerita 6 Insinyur Elektronik Ducati yang Membelot ke Suzuki, Honda, KTM dan Yamaha!
  4. Honda Relakan Kepergian Lorenzo Lebih Cepat !
  5. 5 Gelar Dunia Terbuang yang Mungkin Disesali Valentino Rossi !
  6. Quartararo Pindah ke Honda Bisa Fatal, Sebaliknya Marquez ke Yamaha Belum Tentu Cepat!
  7. Ketika Bos Yamaha-Suzuki-Ducati Berceloteh Bagaimana Cara Mengalahkan Marquez !

This post was last modified on 10 Oktober 2019 06:23

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Toyota Alphard Kini Lebih Irit Bahan Bakar Dengan Teknologi Hybrid

RiderTua.com - Mobil hybrid Toyota di Indonesia kini cukup banyak modelnya dan dijual dalam harga yang bervariasi pula. Kebanyakan modelnya…

27 April 2024

Jorge Martin : Motor Tidak Ada Getaran!

RiderTua.com - Meski berada di posisi ke-5 dalam timesheet pada latihan hari Jumat di Jerez, Jorge Martin merasa dirinya jauh…

27 April 2024

Chery Tingkatkan Kapasitas Produksi Omoda E5!

RiderTua.com - Penjualan mobil Chery selama beberapa bulan terakhir di Indonesia masih cukup bagus. Terlebih bagi mobil listrik terbarunya, Omoda…

27 April 2024

Dua Motor Ducati Baru yang Segera Meluncur di Indonesia!

RiderTua.com - Seperti yang kita tau, Ducati punya pilihan model yang cukup fantastis dan desainnya keren-keren. Nanti pada tanggal 3-5…

27 April 2024

Kawasaki Membawa Bimota ke Superbike: New Bimota by Kawasaki Racing Team WSBK

RiderTua.com - Kawasaki membawa Bimota kembali ke Kejuaraan Dunia Superbike.. Bimota adalah produsen sepeda motor custom dan produksi asal Italia…

27 April 2024

Marc Marquez Kembali ke Honda?

RiderTua.com - Sejak pindah ke Ducati, Marc Marquez memang sejak awal sudah menunjukkan kecepatan dibarisan depan, namun hal seperti ini membuat…

27 April 2024