Categories: MotoGP

Begini Cara Kerja Kurt Trieb Insinyur Penjinak Buasnya Mesin V-4 KTM !

RiderTua MotoGP – KTM memasuki musim ketiganya di MotoGP, terhitung muda jika dibandingkan tim pabrikan Eropa (Ducati ) 16 tahun, apalagi Jepang….  Yamaha sudah 47 tahun. Honda dan Suzuki 42 tahun. Perancang mesin (Insinyur) Kurt Trieb adalah tokoh kunci peracik mesin V-4 KTM dengan cita rasa beda. Maksudnya dengan modal mesin liar tipe V dia ingin mencipatakan mesin yang kuat sekaligus ramah dengan pembalap. Dan Kurt Trieb Insinyur penjinak buasnya mesin V-4 KTM ..

Insinyur (Ir) Kurt Trieb, Direktur Teknis KTM Factory Racing dan perancang unit V4-1000 cc yang luar biasa. Dia membawa  mesin KTM RC-16 versi 2017 dengan sistim pengapian “big-bang” yang lebih halus (bukan screamer yang liar) di GP Jerez. Spek terbaru lainnya adalah saat tes 2018 KTM juga membawa jenis crankshaft baru dengan sistim counter-rotating ( putaran mesin kebalikan dari arah roda, membuat mesin lebih jinak). Akibat dari perubahan semua itu sekarang KTM sering berada di sepuluh besar. Di Texas Pol Espargaro start dari urutan kelima di grid, di Le Mans dia hanya kalah 5,9 detik dalam 27 lap dari Marc Marquez.

Kurt Trieb juga menyadari bahwa kekuatan mesin (performa) perlu untuk persaingan saat ini. Namun mesin yang ramah bagi pembalap (drivability) juga tak kalah pentingnya. Tujuan pencipta mesin asal Jerman itu adalah menciptakan motor yang dapat ditangani oleh setiap pembalap.

Kurt Trieb Insinyur Penjinak buasnya Mesin V-4 KTM

Mesin V4 sering dikatakan memiliki karakter tenaga yang kasar. Motor dengan mesin V4 pada umumnya dianggap liar dan buas. Namun Kurt Trieb mengatakan prinsipnya, mereka harus mendesain mesin agar power tetap terkendali. Pada basis mesin dilakukan ‘sesuatu’. Dimana melalui penyetelan silinder secara individu, sehingga mesin tidak terlalu kuat, namun masih memiliki tekanan dan akselerasi. Demikian juga dengan sektor rem mesin ( engine brake) setingan yang dilakukan adalah pada penyalur tenaga (powertrain). Seperti bagian kopling dan berlanjut dengan sisi elektronik yang mampu mengendalikan rem mesin. Beberapa tim memanfaatkan tekanan gas buang untuk menghasilkan “engine brake” tambahan.

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024