Categories: Otomotif

Kembali Terjadi Rotator dan Sirine Disalahgunakan

Kembali Terjadi Rotator dan Sirine Disalahgunakan

Rotator dan lampu sirine seharusnya digunakan untuk Kepolisian, mobil pemadam kebakaran dan ambulans atau tamu negara. Namun saat ini penggunaannya disalahgunakan oleh mereka yang selalu menginginkan berada di ‘zona nyaman’ di jalan raya dan tak mau menghabiskan waktu saat kemacetan terjadi, ego pribadi dipertontonkan. Bagi si pelaku memang efektif, namun hal ini justru merugikan para pengguna jalan lainnya.

Seperti yang terjadi pada tanggal 22 Sepember lalu yang dilakukan oleh komunitas Pajero Sport di exit Tol Pandaan menuju Malang dan yang terbaru sebuah Honda Mobilio putih di Cibinong, Jawa Barat. Keduanya menggunakan kedua alat ini, berharap dapat mengalihkan semua kendaraan yang lalu lalang untuk minggir memberi jalan. Bedanya, si empunya Mobilio ini seorang diri, tanpa anggota komunitas lainnya, karena diketahui ia salah satu calon anggota komunitas Mobilio (Mobility).

Ia dengan seenaknya membunyikan klakson dan menyerobot kendaraan lain, bahkan hampir menabrak seorang pengendara sepeda motor. Ketika ditegur oleh pengguna jalan lain, ia malah membentak dan memaki-maki. Ia sempat juga mengajak berkelahi, sebelum akhirnya dilerai oleh anggota TNI yang kebetulan lewat.

Kepolisian memang sudah melakukan razia mobil biasa yang menggunakan rotator atau sirine, bulan November tahun lalu. Namun mereka masih saja menggunakannya, karena kedua alat ini bebas dijual, sebenarnya jika mau beli alat ini ada harus memakai izin dari Kepolisian agar tidak disalahgunakan. Kebanyakan semua alat tersebut didatangkan dari Cina.

Padahal ada peraturan mengenai penggunaan rotator dan sirine, yaitu dalam pasal 59 UU No.22 Tahun 2009. Jika melanggar, maka akan dikenai pasal 287 Ayat 4 UU No.22 Tahun 2009, pidana kurungan paling lama satu bulan dan denda maksimal 250 ribu rupiah.

Seharusnya kedua alat tersebut tidak dijual bebas, namun minimnya pengawasan dari pemerintah menyebabkan kasus ini akan terus terjadi. Nah, kalau sudah begini siapa yang harus disalahkan?

This post was last modified on 10 Oktober 2017 21:39

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024

Citroen C3 Aircross akan Dikirim ke Konsumen Bulan Depan

RiderTua.com - Citroen kini menghadirkan varian baru lainnya dari C3 di Indonesia, yaitu Aircross. Layaknya C5 Aircross yang sebelumnya dirilis,…

25 April 2024