Categories: Otomotif

Kolaborasi Toyota – Universitas Michigan, Selamatkan Driver yang kena Serangan jantung !

Foto: Daily Mail

Demi pencegahan dini insiden kecelakaan yang diakibatkan kondisi pengemudi Toyota melakukan penelitian kendaraan dengan alat pemantau jantung pengendaranya.
Toyota bekerja sama dengan Universitas Michigan, mengeksplorasi bagaimana teknologi pemantauan jantung dapat dibangun ke dalam mobil untuk mencegah kecelakaan saat pengendara menderita serangan jantung.
Mengemudi bisa membuat stres, sehingga bukan kejutan lagi bahwa sejumlah besar kecelakaan lalu lintas adalah akibat pengemudi yang kehilangan kontrol kendaraannya karena keadaan darurat medis. Serangan jantung dibalik kemudi ini memang berbahaya, tidak hanya untuk pengemudi itu saja tapi juga untuk orang lain di jalan. Toyota baru-baru ini berkolaborasi dengan tim peneliti di Universitas Michigan mengeksplorasi potensi menciptakan sistem pemantauan jantung yang dapat dibangun di dalam mobil untuk memperingatkan pengemudi akan kemungkinan penyakit jantung.

Foto: Wired.com

Didanai oleh hibah dari Toyota Collaborative Safety Research Center, tim pertama kali menyelidiki bagaimana sistem real-time yang bisa memantau kondisi jantung pengemudi dapat di terapkan ke dalam kendaraan.
Peneliti medis di Michigan Medical Research, Kayvan Najarian mengatakan bahwa Studi itu memakan waktu sekitar tujuh bulan, kemudian melakukan identifikasi tantangan, solusi potensial, opsi perangkat keras dan pendekatan algoritmik yang dapat berpotensi digunakan.
Penelitian ini sekarang menghadapi dua tantangan utama. Salah satunya adalah mengembangkan sistem yang bisa memantau irama jantung pengemudi yang terpasang di mobil dan bisa menyaring semua kebisingan kendaraan dalam jumlah berlebihan. Sementara perangkat eksternal, seperti yang dapat dipakai secara medis, dapat digunakan untuk mengumpulkan data ini, skenario ideal akan membangun perangkat pemantauan ke dalam kendaraan, mungkin dengan menanamkan sensor ke roda kemudi, tempat duduk atau sabuk pengaman.
Tantangan kedua adalah mengembangkan algoritma yang bisa mengolah data ini secara real-time dan memprediksi jika seorang pengemudi akan mengalami kejadian serangan jantung yang signifikan. Tim ini berencana untuk bekerja selama dua sampai tiga tahun ke depan dalam mengembangkan solusi algoritmik dan perangkat keras untuk tantangan ini. Pada tahun 2020 mereka berharap bisa melaporkan serangkaian hasil selanjutnya.
Setelah rintangan ini dapat diatasi, keputusan tentang tindakan apa yang harus dilakukan kendaraan saat kejadian jantung yang segera terdeteksi perlu dilakukan. Memberi tahu pengemudi bisa menambahkan tekanan ekstra,  mobil bisa dengan sendirinya mengerem dan menghentikan mobil mendadak juga sama berbahayanya.
Dengan bertambahnya jumlah pengemudi yang lebih tua di jalan, bahaya pengemudi yang mengalami kejadian serangan jantung sudah jelas. Tapi dengan tingkat kemajuan di sektor kendaraan yang bisa berjalan sendiri (otomatis), kita mungkin bertanya-tanya, apakah ini adalah pendekatan yang bermanfaat untuk masalah ini? Mungkin dalam waktu 15 tahun tidak masalah jika kita mengalami serangan jantung di kendaraan karena kita bahkan tidak akan mengendalikannya. Sebagai gantinya mobil hanya akan mengubah tujuannya dan membawa Anda ke rumah sakit… canggih kan

This post was last modified on 18 Juni 2017 21:33

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Suzuki Pastikan Jimny 3-Door di Indonesia Aman Dari Recall

RiderTua.com - Suzuki sempat melakukan penarikan terhadap Jimny 3-door di Australia beberapa bulan lalu. Belum lagi dengan adanya recall dua…

19 April 2024

Tesla Tunda Pengiriman Cybertruck Akibat Pedal Gas Bermasalah

RiderTua.com - Tesla menjadi salah satu merek mobil listrik yang cukup dikenal di seluruh dunia. Meski demikian, mereka juga dikenal…

19 April 2024

Chery dan Jaguar-Land Rover Bakal Kembangkan Mobil Listrik?

RiderTua.com - Chery telah menghadirkan sejumlah mobil listriknya di pasar global, termasuk Omoda E5. Meski demikian, mereka terbuka bagi merek…

19 April 2024

Alex Rins Berharap Banyak Pada Tes yang Dilakukan Cal Crutchlow di Barcelona

RiderTua.com - Setelah gagal menggelar tes di Portimao karena cuaca buruk dan kemudian COTA menjadi akhir pekan yang menyedihkan bagi…

19 April 2024

Suzuki Telah Mengirim 400 Unit Jimny 5-Door ke Konsumen Indonesia

RiderTua.com - Suzuki masih berusaha untuk memenuhi tingginya permintaan Jimny 5-door di Indonesia. Walau dengan antisipasi sebelumnya, mereka mendapat penumpukan…

19 April 2024

Toyota Fortuner Kini Hadirkan Varian Hybrid!

RiderTua.com - Toyota Fortuner masih menjadi andalannya di segmen SUV ladder frame di Indonesia sampai sekarang. Hanya saja model ini…

19 April 2024