RiderTua.Com — Dulu memang Michelin dan Bridgestone bersaing ketat dalam satu musim berusaha saling mengalahkan dan tentunya akan ada pengembangan sesuai dengan perkembangan motor dan layout sirkuit..
Kini ketika Michelin yang telah lama undur diri dan tidak melakukan pengembangan khusus dengan “spek” motoGP menemui banyak kendala..bahkan sangat khawatir dengan banyaknya Crash saat tes Valencia dan Jerez tahun lalu….menimbulkan banyak keragun, khawatir dan ketakutan bahwa Michelin tidak akan siap songsong musim 2016 ini..
Namun kekhawatiran itu sirna… walau tidak stabil layaknya ban Bridgestone namun Michelin sudah membawa lima jenis yang berbeda konstruksi dan senyawa dan beberapa perubahan serta kemajuan besar ke depan dan memilik banyak masukan data buat musim 2016 ini …hanya sedikit kecelakaan yang terjadi dan taraf nya masih lumrah dan wajar, walau tidak semua kendala bisa terselesaikan…
Berikut pendapat menarik dari Casey Stoner:
“Pada kisaran 45 ° profil ban mengalami penurunan sedikit , dan tidak dijumpai dalam beberapa profil ban belakang dengan type lain yang pernah kami uji, dimana hal ini memberikan perasaan tidak nyaman pada pengendara, dan disepang kesulitan ada pada tikungan 5 , tikungan yang cepat dan besar dan motor berasa ringan ketika masuk itu sangat tidak diinginkan ,dan masalah itu harus dituntaskan”
Masalah meledaknya ban Loris Baz bisa jadi hanya karena tekanan ban dan kasus tersendiri karena tidak dialami oleh pembalap lain, meskipun insiden itu kemungkinan disebabkan senyawa ban yang lebih lembut . Analisis dari markas Michelin di Clermont Ferrand , Perancis akan menjelaskan dan mengidentifikasi apakah senyawa yang mengakibatkan kecelakaan di Sepang, atau hanya karena tekanan ban saja..?
Kemungkinan akan diterapkan juga sensor tekanan ban ke depan jika memang sumber mmasalahnya dari itu… atau mending dipasang saja demi safety..??
Ban Michelin mendapati kesulitan pada penghujung balapan..Yup diakhir lomba mengalami penuruan yang tidak stabil , ada penuturan dari sebagian pembalap bahwa pada lap 12 ban cukup bagus..! namun setelahnya kendala itu mulai muncul terasa . karena waktu-waktu yang paling menentukan adalah 3 lap terakhir dan kesenjangan ini harus segera teratasi sehingga motor tidak loyo kehabisan daya cengkramnya, beda dengan Bridgestone
“Bridgestone dalam 5 putaran performanya bagus walau setelah itu 5 atau 6 lap menurun, namun stabil hingga akhir balapan”
Kunci dari semua itu adalah seberapa pintar pembalap mengelola ban hingga akhir balapan memanfaatkan settingan yang tepat untuk setiap sektor yang bisa membuat ban lebih tahan lama dan memacu di tiga putaran akhir…strategi pembalap akan berubah tahun ini…itu pasti…di sektor mana harus genjot..dan di area mana harus smooth dan dikit lemot…. ojo banter-banter massss….
RiderTua.com - Neta sebelumnya merilis Neta V di Indonesia sejak tahun lalu, dan sukses terjual hingga ratusan unit. Kini mereka…
RiderTua.com - Wuling baru memiliki tiga mobil listrik yang dijualnya di Indonesia, terdiri dari Air EV, Binguo EV, dan Cloud…
RiderTua.com - Wuling Cloud EV menjadi pelengkap mobil listriknya di Indonesia setelah merilis Air EV dan Binguo. Model ini memiliki…
RiderTua.com - Seres E1 menjadi salah satu mobil listrik yang dijual di Indonesia ketika pasarnya pertama kali dimulai disini. Meski…
RiderTua.com - Aleix Espargaro sangat tidak senang bersenggolan dengan Johann Zarco di GP Spanyol. Pertarungan mereka di Jerez berakhir ketika rider…
RiderTua.com - Toyota Alphard dan Vellfire di Indonesia kini mendapatkan model generasi terbarunya setelah sekian lama. Kedua mobil MPV mewah…
Leave a Comment