Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Adakah korelasinya dua hal diatas..sangat ada.. orang yang selalu eling dan ingat pada yang diAtas akan selalu enggan untuk melakukan hal yang merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain…
Kita selalu diajarkan untuk menghargai orang lain… apa ada diantara kita yang sering menerobos traffic light.. nah ..trafficlight aka lampu merah adalah diibaratkan jatah waktu untuk menikmat jalan raya..diatur,bergantian agar tidak terjadi saling “hajar” diperempatan..dan teratur.. apa akibatnya kalau main serobot.. bisa benjol…
Merah seperti di dalam ajaran agama juga ada saatnya berhenti… mis: bulan puasa warna merah itu ibarat waktu dari Adzan Subuh hingga bedug maghrib,Bacaan2 sebelum adzan maghrib(apa itu namanya sperti imsyak 🙂 ) adalah lampu kuningnya.. Adzan maghrib itu lampu hijaunya segera buka
Demikian pula dengan rambu2 lantas alinnya.. sama dengan nilai2 keimanan yang diajarkan ke kita.. kalau dalam agama ganjarannya kelak diakhir jaman..nah kalau tidak taat lalu lintas..kalau ketahuan kena ganjaran tilang,denda…bahkan bisa jadi kita jadi korban laka lantas… Naudzubillah Mindzalik… 🙁
Wassalamualaikum wr wb
Artikel special ramadhan RT™
sip
☑ ◦°•˚B)Ợ̥K→(y)℠
absen wae
nitip suhu http://cafebiker.wordpress.com/2011/08/04/strategi-ahm-dilihat-dari-kacamata-bola-part-2/
artikelnya bener2 wejangan orangtua….
salut mas, itu juga memperlihatkan seberapa besar kita peduli dan menghormati pengguna jalan yang lain. tidah hanya di lampu merah, marka jalan itu juga penanda dll…
hormati orang lain jika kamu ingin dihormati sama yang lain
salam
nguber magrib malah ngelanggar lampu lalulintas ki mbah… piye jal..