RiderTua mobil – Saat ini industri otomotif Australia sedang mengalami kekosongan sejak beberapa produsen mobil menutup pabrik produksinya. Kini mereka harus mengimpor mobil tersebut dari luar Australia, walau mereka tahu harganya akan jauh lebih mahal. Inilah kesempatan yang akan dimanfaatkan Indonesia. Kekosongan industri otomotif Australia harus dimanfaatkan.
Baca juga: Inilah Penyebab Industri Otomotif Australia Hancur
Tingkatkan Ekspor Luar Negeri
Toyota dan beberapa produsen lainnya memang sudah angkat kaki dari Australia. Artinya Australia kini fokus ke negara tetangga yang salah satunya adalah Indonesia, untuk bisa mengekspor mobil produksinya ke Negeri Kangguru tersebut. Kondisi inilah yang harus dimanfaatkan Indonesia untuk bisa mengekspor mobil dalam bentuk CBU (utuh) secara maksimal.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan
“Industri otomotif disana tutup semua, ini menjadi peluang bagi kita”
Selain itu, segmen sedan merupakan segmen incaran produsen mobil di Australia karena banyak peminatnya. Lalu kemudian produsen harus mencari cara agar bisa memproduksi mobil listrik yang selanjutnya juga akan dikirim ke pasar Australia.
Namun masalah muncul saat Australia meminta 40 persen komponen mobil listrik merupakan buatan negara ASEAN. Karena aturan tersebut dianggap terlalu berat, maka pemerintah Indonesia menegosiasikan untuk menurunkannya menjadi 20-30 persen agar menyesuaikan kemampuan produksi dalam negeri.
Itulah kenapa Pemerintah beberapa bulan lalu mengisyaratkan akan menurunkan pajak sedan. Salah satu alasan Pemerintah menurunkan pajak mobil sedan adalah agar semakin banyak produsen otomotif dalam negeri yang memproduksi sedan untuk kebutuhan ekspor.
.