Masyarakat dunia mulai memasuki era mobil listrik, ditandai dengan banyaknya produksi mobil listrik oleh produsen mobil dari seluruh dunia. Pemerintah di berbagai negara pun mulai mendukung mobil listrik dengan pemberlakukan aturan baru yang berkaitan dengan mobil listrik. Dan diprediksi tahun 2040 akan ada ratusan juta mobil listrik yang mengaspal. Bagaimana dengan permintaan bahan bakar minyak dunia ?
Baca juga: Aliansi Mobil Listrik Toyota Mazda Suzuki Subaru Daihatsu dan Hino Buat Lawan Amerika CS !!
British Petroleum
Saat ini jumlah kendaraan listrik masih sedikit dibanding kendaraan konvensional. Namun menurut perusahaan gas bumi dan minyak asal Inggris British Petroleum (BP) di tahun 2040 akan ada 320 juta kendaraan listrik. Kendaraan listrik itu meliputi semua model baik motor, mobil, bus, truk atau jenis kendaraan lain.
Sebelumnya, British Petroleum memprediksi di tahun 2035 nanti, jumlah kendaraan listrik mencapai 190 juta unit. Prediksi ini memang cukup beralasan, melihat gencarnya produsen mobil dalam menciptakan mobil listrik berteknologi canggih yang bisa menyaingi mobil konvensional.
Teknologi otonom dan layanan mobilitas diharapkan bisa berkolaborasi bersama produsen mobil untuk menciptakan produk baru yang ramah lingkungan.
Jika memang prediksi ini benar, maka sekitar 25 persen penjualan mobil secara keseluruhan berasal dari penjualan mobil listrik dan hybrid. Bisa dibayangkan di masa depan nanti akan melihat banyak mobil dan truk listrik berseliweran di jalanan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Meskipun begitu, mungkin kita masih bisa melihat mobil konvensional tetapi dengan teknologi mesin yang hemat BBM. Dan di tahun 2020, mobil-mobil otonom juga akan ikut eksis. Serta masyarakat akan beralih menggunakan layanan mobilitas untuk mendukung aktifitasnya.
Namun dengan meningkatnya produksi kendaraan listrik, maka permintaan bahan bakar untuk kendaraan konvensional otomatis akan menurun. Permintaannya akan menurun menjadi 18,6 juta barel/hari jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
