Daihatsu Sirion yang merupakan mobil city car tidak begitu ‘laku’ di Indonesia. Nasib Sirion tidak sendiri. Nasib yang sama juga dialami Nissan March, Mitsubishi Mirage, dan Toyota Etios. Sepertinya segmen city car kurang diminati lagi oleh konsumen di Indonesia. Sedangkan segmen LMPV, LSUV dan LCGC jadi booming saat ini. Hal ini sangat berbeda sama Malaysia. Sirion laris terjual disana. Inilah kenapa Sirion tangguh di Malaysia namun keok di Indonesia.
Baca juga: Sirion Terbaru Tidak Akan Didown-grade Meski CBU dari Malaysia
Beda Negara Segmen Mobil Favorit Juga Beda
Lain di Indonesia, lain pula di Malaysia. Sirion dengan nama Perodua Myvi ternyata sangat populer di Negeri Jiran tersebut, bahkan merupakan salah satu model terlaris disana. Pemesanannya sudah menembus 36 ribu unit selama 4 bulan. Rata-rata inden yang datang mencapai 12 ribu unit per bulan. Padahal Perodua Myvi baru diluncurkan bulan November 2017 lalu.
Sementara Sirion di Indonesia mengalami nasib yang jauh dari kembarannya. Total penjualannya hanya 200 unit saja.
Hal ini terjadi tak lain karena memang setiap negara memiliki segmen favorit yang berbeda-beda. Di Malaysia segmen city car merupakan segmen terbesar. Sementara di Indonesia segmen LMPV-lah yang terbesar. Konsumen Malaysia menyukai mobil kecil yang bisa menembus kemacetan, dan konsumen Indonesia menyukai mobil yang bisa muat banyak orang sekaligus barang bawaan.
Sirion/Myvi di Malaysia sudah memasuki generasi ketiga, sementara Sirion di Indonesia masih generasi kedua. Sirion generasi baru akan diluncurkan bulan Februari mendatang. Sirion baru ini akan plek sama spesifikasi dan modelnya sama Myvi Malaysia alias tidak akan didown-grade. Dengan kedatangan Sirion baru ini, diharapkan penjualan Sirion jadi lebih baik di tahun 2018 ini.
