RiderTua.com – Mobil listrik tetap mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus di pasar global selama ini. Namun belakangan ini terlihat adanya penurunan tren di sejumlah kawasan seperti Amerika dan Eropa, sehingga berpengaruh pada penjualannya. Namun penurunan tren mobil listrik ini masih tidak terlihat di Indonesia, setidaknya untuk sekarang. Bahkan di tengah kondisi pasarnya yang menurun drastis selama semester pertama.
Mobil Listrik Masih Banyak Dicari di Indonesia
Meskipun mobil listrik bisa menjadi solusi bagus untuk mengurangi emisi, tapi tidak semua orang bisa membelinya jika sebagian besar modelnya dibanderol cukup mahal. Inilah yang menjadi salah satu penyebab dari penurunan trennya di Amerika hingga Eropa, dengan konsumennya yang mulai beralih ke mobil hybrid. Tapi ini belum menjadi sesuatu yang sering terlihat di Indonesia.
Memang jika dilihat, pasar mobil ramah lingkungan, terutama BEV, baru saja terbentuk sekitar dua tahun lalu, dan masih menunjukkan adanya perkembangan. Sehingga tidak mungkin pasarnya bakal mengalami penurunan tren begitu saja, apalagi makin banyak merek baru yang berdatangan ke Indonesia. Tentunya dengan menawarkan lebih banyak mobil yang ditawarkan dengan jenis dan harga bervariasi.
Mobil Hybrid Makin Diminati
Sementara di pasar global, penurunan tren mobil listrik tidak hanya disebabkan oleh harganya yang cukup mahal. Mobil konvensional, terutama mobil hybrid, dianggap lebih mudah untuk dirawat daripada mobil listrik, apalagi harga jual kembalinya masih cukup bagus. Selain itu, model BEV dari merek asal Negeri Tirai Bambu mulai mendapat tarif impor yang lebih ketat, sehingga mengurangi kesempatan bagi produsen untuk meningkatkan penjualannya.
Memang itu bisa menjadi sesuatu yang bagus untuk melindungi merek lokal, tapi jika merek tersebut tidak menghadirkan inovasi seperti itu, tidak mungkin penjualannya bisa meningkat. Apalagi mobil hibrida semakin diminati oleh konsumen global.
