RiderTua.com – Marc Marquez mengaku merasa nyaman sejak pertama kali menunggangi Desmosedici GP23, namun juga mengingatkan bahwa dia belum menguji batas kemampuan motornya. Pendatang baru tim Gresini Ducati itu tidak mengesampingkan kembalinya gaya balap agresif Honda, meskipun debut mulus tanpa kesalahan pada tes MotoGP di Valencia bulan November lalu.
“Di Valencia saya membalap dengan sangat mulus tapi kami masih belum tahu apakah itu akan menjadi gaya balapku bersama Ducati,” ujar Marquez yang menempati posisi ke-4 pada tes tersebut, saat peluncuran tim Gresini pada Sabtu malam di Italia.
Marc Marquez : Saya Yakin Saya akan Mengalami Crash Pertama di Malaysia atau Qatar
Marc Marquez meneruskan, “Itu baru tes pertama, saya menyuruh mereka (kru) untuk memasang set-up yang lain dan tidak mengubah apa pun. Hanya saja saya perlu beradaptasi. Mereka mengubah beberapa hal yang sangat kecil agar saya lebih percaya diri di bagian depan. Tetapi saya membalap dengan mulus karena saya belum merasa siap untuk membalap secara agresif dan menemukan batas motor.”
“Saya penasaran untuk mencoba motornya di sirkuit seperti Malaysia dan Qatar, di mana saya mengalami banyak kesulitan setiap tahunnya. Karena di Valencia biasanya saya sangat cepat setiap tahunnya. Tapi itu adalah cara yang baik untuk memulai. Di Valencia, catatan waktunya bagus karena saya merasa nyaman dengan motornya sejak lap pertama.”
“Tapi saya tetap tenang meski hanya punya 1 motor di garasi. Maksudku, saya sudah terbiasa disediakan 4 motor (saat masih bersama Honda) pada tes Valencia! Saya hanya punya 1 motor dan mereka berkata kepadaku, ‘jika kamu crash, tes kamu selesai’. Jadi saya tenang, bekerja selangkah demi selangkah dan merasakan motornya. Tapi saya penasaran ingin melihat bagaimana feeling saya di Malaysia,” imbuh pembalap kekasih Gemma Pinto itu.
Sementara Marquez terkenal dengan kekuatannya saat mengerem di Honda, kekuatan alami Ducati adalah saat keluar dari tikungan. “Ini cara yang berbeda dalam melakukan putaran dan membuat catatan waktu yang bagus. Ketika kita ingin ngepush, saya tetap harus memahami hal itu. Namun cara mendekati tikungan benar-benar berbeda,” ungkap Marc.
Kakak Alex Marquez itu menambahkan, “Tentu saja, saya perlu mengatakan bahwa Honda juga memiliki keunggulan yang sangat kuat di beberapa bagian tikungan. Tapi kita tidak bisa menggunakan kelebihan yang biasa saya gunakan. Terutama saat keluar dari tikungan sangat bagus, sangat mulus (dengan Ducati). Namun tetap saja saya perlu mempelajari cara untuk menggunakan lebih banyak tenaga ekstra dan cengkeraman ekstra yang kami miliki.”
Marc Marquez yang mencatatkan rekor crash sebanyak 29 kali pada musim lalu, bersikukuh bahwa dia masih perlu mengambil risiko untuk meraih kesuksesan. “Kita harus mengambil risiko untuk menemukan batasannya, ini adalah gayaku dan saya akan terus melakukan ini. Para pembalap Ducati juga banyak crash musim lalu. Jadi motor punya batasnya. Dan kita harus mengambil risiko untuk melaju lebih cepat dari yang lain,” jelas rider yang kini tinggal di Madrid itu.
“Pada awalnya saya akan mencoba untuk melaju perlahan tapi saya yakin saya akan mengalami crash pertama di Malaysia atau Qatar. Saya lebih memilih crash di tes ketimbang di balapan!” pungkas Marc Marquez.
Tes resmi Sepang berlangsung pada 6-8 Februari, disusul tes Qatar pada 19-20 Februari. Debut balapan Marc Marquez dengan Ducati akan berlangsung di sirkuit Lusail pada 8-10 Maret.
