Kalau kita ditanya motor apa yang paling cucok buat keseharian kita maka akan relatif dan beragam jawabnya..namun akan sangat menarik bila dilihat dari bermacam sudut pandang..
Contoh si Alexa seorang Manager dengan gaji 15 juta..gak mungkin dia naik motor… toh kalaupun naik motor pasti akan mengoptimalkan “status”nya dia… minimal harus mogeh….
Contoh kedua si Mario adalah pegawai biasa dengan gaji 4 juta per bulan pastinya yang dia sanggup beli adalah motor sport kisaran 30 juta-an… nah bicara masalah optimal tadi apakah keduanya optimal…??? jawabnya memang sudah Optimal sesuai pendapatan mereka…
Berikutnya si manager tadi apakah (jika) naik mogenya akan dipakai secara optimal… ? tentunya belum tentu dia berangkat kerja akan ngebut dan mengoptimalkan performa motornya…. namun bisa jadi si mario akan lebih mengoptimalkan motor sportnya karena motor harga segitu top speednya masih cocok untuk jalanan kita saat ini…sedangkan moge tadi belum tentu di “optimalkan”
Nah dari dua contoh diatas perlunya motor premium itu berdasarkan apa saja..? pertama memang dari pendapatan dan statusnya…. seorang manager akan jatuh imagenya jika naik bebek..dia terpaksa meladeni ‘status’ sosialnya … kalau tidak dilecehkan bawahannya….umumnya gitu…walau tidak mutlak…!!
Yang kedua optimal secara fungsi kalau motor sport tadi tidak dimaksimalkan dalam keseharian buat apa..? buang buang duwit saja 🙂
Pertamax…
http://ardiantoyugo.com/2014/10/17/perjalanan-paling-greget-ardiantoyugo-jogja-kediri-by-bus-part-1/
jam tangan optimus prime
Menurut saya yg hina ini tergantung tujuan memiliki motornya pak RT, kalo emang fungsional bisa sangat detail semisal buat cari jodoh tentunya yg bisa memikat kaum hawa, atau untuk angkut galon tentunya yang dek depannya rata….
setuju..mengoptimalkan fungsi itu namanya 🙂
Yg ngajak buang2 uang itu bonusnya Te….
http://78deka.com/2014/10/17/kalau-ingin-menjadi-konsumen-yang-dimanja-pabrikan-belilah-r25-sekarang-juga/
wkwkwkwk…
lha manajer mbh tuwek naek apa?
megapro?
😀
mabur
Kopet
mau mogeh mau bebek mau kambing mau ayam,, yang penting keep safety riding,, patuhi peraturan di jalan..
http://mansarpost.wordpress.com/2014/10/09/konon-katanya-perilaku-berkendara-di-indonesia-masih-berada-di-level-kepatuhan-belum-sampai-di-level-kepatutan-benarkah-demikian/
perlunya motor isi premium… mikirrrrr
————
http://kobayogas.com/2014/10/16/merinding-series-kesurupan-massal-di-kemah-baksos/
lontong…
tariikkk lagi ke gruupp wakakaka
paling optimal, nyaman dan pas pilih bonusnya. 😀
nek aku yo optimalke wae bonus’e. pasti optimal pake banged
Optimal itu seperti desain
.
Kembali lg ke masing2 individu
Tiger tuwek ku “Optimal” mbah…. tp kok kabur……..
aku wae 150 cc tembus 80 kpj jarang-jarang kok pak
http://sijidewe.com/2014/10/17/stoner-akan-kembali-menunggangi-rcv-motogp-2015/
tuch….optimal 😯 😆
Inspiratif jga yaah..syukurlah..
Hayoo jgn punung! ?
optimal
secara logika semakin tinggi karier dan kedudukan seseorang pasti akan menaikin kendaraan yg punya nilai plus krn akan sangat berpengaruh kpd kehidupan sosial dan itu juga sangat berpengaruh lg thd perilakunya. bahkan bukan hanya motor saja yg dibeli tp mobil yg harganya sampai M pun dibeli lalu motor hanya sekedar buat iseng atau dipakai utk liburan otomatis utk harian akan naik mobil dgn asumsi memikirkan RASA NYAMAN TANPA HARUS KEPANASAN KEHUJANAN pasti tidak akan mau bela2 in KEPANASAN DAN KEHUJANAN krn memikirkan mahalnya operational lalu ditutupin memakai motor krn hobby, ini semua fakta. tp herannya knp klo memakai motor para bikers HARUS dan WAJIB MAU MERAKYAT, MAU BERGAUL KEBAWAH SUPAYA DIBILANG TDK SOMBONG?? Padahal dgn bergaul biasa2 aja org gak akan bilang sombong, bener kan?? berarti secara logika pemakai motor banyak dr golongan bawah dong dan masyarakat tsb jg ngin mau berinteraksi/bergaul yg ditutupin dgn slogan klise yaitu BROTHERHOOD dong. spy org2 tdk tersinggung bilangnya pakai motor krn hobby lah, murah lah, praktis lah, biar cepet lah, dll
Eh, bro yoga. Ngorbit lagi bro. Kemana aja? Btw, ngomong apa sih? Nih ya, mau milih mobil, motor, bus, onthel, becak, kereta, trem, monorail, pesawat berpenumpang massal, pesawat pribadi, helikopter, bajaj, ato odong odong itu pilihan org lah. Status sosial ga perlu dilihat dr jenis kendaraan yg dipilih org tsb. Karena ada jg org berpenghasilan tinggi yg ttp milih moda transportasi murmer macam motor buat efisien biaya operasional dan waktu tempuh. Kalo mau bergaul atau ga ya terserah situ. Ga perlu ngoyo ngoyo mesti tet tot dijalan lah, kopdar kopdar lah, ikut turing lah, ya itu mah hak sampeyan. Mau gaul silahkan, mau meneng wae juga monggo kerso. Hidup ko dibikin ribed bro bro. Yg nyantai wae lah. Seneng deketin ga seneng yo tonjokin. Huehehehe. Yo po ra?