RiderTua.com – Mobil listrik yang dijual di Indonesia kini sudah bisa mendapatkan subsidi. Namun hanya ada dua model yang bisa menikmatinya, yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV. Jelas karena hanya mobil listrik rakitan lokal saja yang kebagian subsidi. Sedangkan model impor atau CBU dari luar negeri otomatis tidak mendapatkannya.
Baca juga: Hanya Hyundai dan Wuling yang Mendapat Subsidi Mobil Listrik, Kenapa?
Mobil Listrik Rakitan Lokal Saja yang Mendapat Subsidi
Subsidi khusus mobil ramah lingkungan memang sudah direncanakan sejak dulu. Tapi sebelum ditetapkan kemarin, pelaksanaannya terkadang belum juga dilakukan. Entah apakah ada kendala dalam menetapkannya atau memang karena masih harus mengumpulkan data soal model EV yang ada disini.
Mungkin karena subsidi ini dikhususkan untuk mobil rakitan lokal, sementara mobil listrik yang dijual di Tanah Air kebanyakan berupa model CBU. Seperti Toyota bZ4X dan Nissan Leaf, sebagian besar masih diimpor dari luar negeri. Sehingga mobil CBU tidak mendapatkan subsidi seperti Air EV dan Ioniq 5.
Harus Dirakit?
Selain itu, tidak semua mobil rakitan lokal bisa mendapatkan subsidi maupun insentif. Sebab ada jumlah TKDN yang ditetapkan agar bisa lolos, tergantung dari jenis mobil itu sendiri. Khusus mobil listrik, jumlah TKDN yang ditetapkan agar mendapat subsidi yaitu sebesar 40 persen.
Memang tidak mudah bagi produsen selain Hyundai dan Wuling untuk menghasilkan mobil listrik dengan TKDN cukup tinggi. Tapi kedua produsen tersebut mampu selangkah lebih maju dari produsen mobil asal Jepang, meski secara keseluruhan masih kalah dalam penjualan. Setidaknya Ioniq 5 dan Air EV mampu memberikan kontribusi bagi pasar mobil listrik di Indonesia.
Model seperti ini mungkin bisa mencatatkan hasil penjualan yang lebih baik dari sebelumnya. Selama belum ada banyak model serupa yang dijual di pasarnya.
