RiderTua.com – Untuk ke-6 kali berturut-turut, Alex Marquez finis di posisi ke-2 dalam sprint race di bekalang kakaknya Marc Marquez. Untuk kedua kalinya, kakak sekaligus pembalap pabrikan Ducati itu kembali menggeser Alex dari puncak klasemen. “Dari apa yang kami perkirakan sebelumnya sebagai sebuah tim, posisi kedua dalam sprint race adalah target maksimal dan kami berhasil mencapainya,” ujar Alex.
Alex Marquez menegaskan bahwa targetnya untuk sisa musim ini adalah mendapatkan hasil yang terbaik. Tapi dia tidak mau menargetkan dalam bentuk posisi atau peringkat tertentu di klasemen. “Saya tidak ingin menjadikannya sebagai target, karena kami harus realistis. Yang terpenting, saya harus menyelesaikan semua balapan karena saya melihat ada pembalap lain yang melakukan kesalahan,” ujar rider Gresini Ducati itu tanpa menyebut siapa yang dia maksud.
Mungkin yang dimaksud Alex adalah kakaknya Marc, dimana Alex ‘mewarisi’ kemenangan dan puncak klasemen setelah Marc crash di Jerez. Sebelumnya, The Baby Alien juga kehilangan kemenangan dan posisinya sebagai pemimpin klasemen karena crash di GP Amerika.
Alex Marquez : Hanya Pebalap Pabrikan yang Merasakan Tekanan Lebih Berat
Pasti akan ada beberapa balapan musim ini dimana Alex Marquez tidak akan mampu bertarung untuk memperebutkan kemenangan atau podium. Dia dan timnya harus selalu menilai kondisi di setiap balapan akhir pekan. Seberapa kompetitif mereka di trek tertentu akan tergantung dari banyak faktor seperti set-up motor, karakteristik sirkuit, cuaca dan lainnya.

“Jika kami menghadapi lebih banyak masalah di balapan akhir pekan tertentu dan hanya finis di posisi ke-4 atau ke-5, maka kami harus menerima. Ini adalah strategi kami yakni konsisten mengumpulkan poin, tetap finis dan tidak memaksakan diri jika situasinya tidak memungkinkan!” tegas Alex.
Tidak ada yang menyangka Alex selalu finis di 3 besar dan kini menjadi kekuatan besar bagi tim milik mendiang Fausto Gresini tersebut. “Saya tidak merasakan tekanan apa pun. Jika kita dapat membalap dengan bebas dan merasa semuanya berjalan sesuai keinginan kita, maka kita tidak merasakan tekanan apa pun,” ungkap rider berusia 29 tahun itu.
Alex menekankan, “Hanya pebalap pabrikan yang merasakan tekanan karena mereka hanya diukur dari kemenangan. Di sisi lain, kami harus memanfaatkan peluang kami sebaik-baiknya. Fakta bahwa kami sejauh ini unggul dalam klasemen keseluruhan seperti ‘hadiah’ bagi kami.”

Ini artinya, Alex Marquez tidak boleh kehilangan fokus seperti yang terjadi di MotoGP Qatar. Ketika dia crash di sirkuit Lusail, rider Spanyol itu hanya finis di posisi ke-6 setelah bangkit. “Saya harap saya bisa cepat di trek mana pun, untuk itu saya harus tetap fokus sepenuhnya. Di Qatar, saya mungkin terlalu santai karena saya tahu saya cepat di sana,” ujarnya.
Performa kuat Alex Marquez didukung Ducati GP24 yang ditungganginya. Sekarang dia cepat bahkan di trek yang sebelumnya dia kesulitan dengan GP23. Menurutnya GP24 sangat nyaman, mudah dikendarai dan set-up nya juga cocok untuknya.
Sebaliknya, saat ini pebalap pabrikan Pecco Bagnaia kesulitan dengan Ducati GP25-nya. “Motor kami sangat sederhana. Kami tidak perlu melakukan perubahan besar apa pun. Bahkan dengan perubahan kecil, kami dapat mencapai banyak hal dengan motor kami,” pungkas Alex, yang saat ini kembali turun ke peringkat 2 tetringgal hanya 2 poin dari kakaknya Marc Marquez.