Luca Marini Masih Bisa Bersaing dengan Pembalap Honda Lainnya di Sepertiga Pertama Musim Ini

RiderTua.com – Pada seri kedua musim 2024 ini di Portugal, Luca Marini hanya finis terakhir. Namun jika melihat data lebih cermat dari balapan Portimao, menegaskan adanya peningkatan kecil yang penting. Tentu saja seluruh area terus berkembang, namun performa pendatang baru tim Repsol Honda itu tidak bisa dianggap remeh. Jika rider asal Italia itu mengambil langkah yang sama di setiap balapan, dia masih bisa bersaing untuk menjadi pembalap terbaik di Honda di sepertiga pertama musim ini. Usai balapan GP Portugal, Maro menjelaskan, “Jauh lebih baik. Jelas kami telah mengambil langkah maju.”

Luca Marini Masih Bisa Bersaing dengan Pembalap Honda Lainnya di Sepertiga Pertama Musim Ini

Setelah seri kedua musim ini di Portugal di kelas MotoGP dibagi menjadi tiga level pembalap. Setidaknya jika berpatokan pada hasil, kenyataannya ada 6 pembalap top yang terdiri dari Jorge Martin, Maverick Vinales, Pecco Bagnaia, Pedro Acosta, Enea Bastianini dan Marc Marquez. Mereka semua mampu meraih waktu putaran 1:38 menit pada balapan tersebut. Dan masuk dalam pembalap di kelas satu..

Enea Bastianini mencapai lap tercepat dalam balapan secara keseluruhan, meskipun ada perdebatan tentang penurunan cengkeraman pada ban belakang pada lap ke-21 dari 25. Kelompok pertama GP Portugal semuanya mencapai lap terbaiknya di paruh kedua balapan.

Di belakang kelompok pertama tadi di Portimao, 15 pembalap bersaing memperebutkan tempat terbaik dalam kompartemen waktu 1:39 menit. Di garis finis, Brad Binder menjadi pembalap terbaik. Rider asal Afrika Selatan itu menjadi tercepat ke-7 dengan waktu 1:39.1 menit. Karena 3 pembalap di barisan satu crash pada detik-detik terakhir, pembalap KTM RC16 itu mendapat ‘hibah’ posisi ke-4.

Johann Zarco harus menempati posisi terakhir di kelas dua. Rider LCR Honda itu tidak bisa melewati 1.39.9 menit. Meski terjadi 3 crash di barisan depan, pembalap asal Prancis itu tetap mendapat 1 poin namun kalah dengan waktu 38 detik.

Lalu ada Luca Marini yang berada di kelas tiga dan satu-satunya pembalap di kelas itu dengan waktu 1:40 menit. Kenyataannya, dengan 1:40.1 menit dia lebih lambat 1,48 detik dari Bastianini. Menariknya, di akhir latihan selisih waktu tercepat Marini adalah 1,46 detik. Keseimbangan kekuatan tidak berubah selama balapan akhir pekan.

Struktur waktunya tentu berubah dan ke arah positif, dibandingkan balapan pembuka musim di Qatar. Marini kalah hampir 0,3 detik dari pembalap tercepat (Pedro Acosta) dibandingkan di Portimao. Apa yang tampak seperti marginalitas adalah pernyataan yang relevan di dunia MotoGP pada tahun 2024. Dari posisi terakhir, adik Rossi itu naik ke tepi kompartemen untuk melompat ke kelas 2. Karena jika pembalap Honda itu menemukan 0,3 detik kepercayaan lagi pada RC213V, maka dia juga akan menggoyahkan rekan-rekannya di Honda, Zarco dan Taka Nakagami.

Pecco Bagnaia mendemonstrasikan betapa sulitnya pertarungan memperebutkan posisi 0,1 dan 0,001 detik bagi 22 pembalap. Sebagai pemenang di GP Qatar dalam hal jarak, rider nomor #1 itu hanya kalah 1,5 detik di Portimao, mendapati dirinya kesulitan untuk finis ke-5 dalam balapan dan kemudian mendapati dirinya terjerembab ke gravel.. Baik dengan kelompok pembalap di kelas satu atau tiga, MotoGP selalu menarik.