RiderTua.com – Pekan lalu Honda memanfaatkan hak konsesi dan melakukan uji coba bersama tes rider HRC Stefan Bradl dan Luca Marini di Jerez. Menjelang GP Portugal, dengan optimis Maro menegaskan, “Kami menemukan koordinasi dasar yang bekerja dengan baik di Jerez. Sekarang kami berharap, basic ini akan membuat kami bisa melakoni balapan dengan apik di Portugal.”
Setelah kegagalan di GP Qatar, dimana Marini finis di posisi terakhir, dia berharap segala hal menjadi terbalik. “Selama balapan kami memahami apa yang salah, hampir semuanya. Itu sebabnya dan juga karena Portimao lebih baik bagi kami dibandingkan Doha. Kami seharusnya tampil jauh lebih baik di Portugal,” lanjut rider berusia 26 tahun itu.
Masalah terbesar di Qatar adalah perubahan arah. “Roda depan kami mendapat terlalu banyak tekanan. Namun, itu juga karena gaya balap dan tinggi badan saya. Dulu, hal serupa pernah terjadi dengan Ducati. Saya membutuhkan motor yang sangat seimbang, dan tes di Jerez sangat membantu dalam hal ini. Hal ini juga berlaku saat balapan karena berat badan saya memberikan tekanan lebih besar pada ban,” ungkap Luca Marini.
Bagaimanapun, rider asal Italia itu telah mencapai batas fisiknya. “Satu-satunya cara agar saya bisa lebih ringan adalah dengan memotong kaki saya,” ujar Marini sambil tertawa.
Fokus utama Marini pada tes di Jerez adalah penyempurnaan material yang ada. Tidak ada suku cadang baru yang datang untuk dicoba di motornya.
Johann Zarco adalah pembalap kedua yang pindah dari Ducati ke Honda musim ini, sehingga memungkinkan adanya perbandingan yang menarik. “Johann adalah yang terbaik dalam hal akselerasi. Hal serupa sudah terjadi di Ducati. Biasanya kita lebih cepat saat memasuki tikungan, tapi dia lebih cepat saat keluar tikungan. Saya tidak tahu bagaimana dia melakukannya. Dia mungkin memiliki feeling lebih untuk menggunakan power dengan sempurna. Tapi bukan itu yang paling membuat saya kalah. Dibandingkan dengan Ducati, saya menghabiskan sebagian besar waktu di tengah tikungan,” jelas Marini.
Mengenai kelebihan dan kelemahan pabrikan lain di GP Qatar, Marini mencoba menganalisa, “Pada fase akselerasi bagian pertama, Ducati dan KTM lebih unggul. Mereka punya cengkeraman paling kuat, tapi kami bisa bertahan. Ducati paling kuat di bagian kedua fase akselerasi. Di sini kami lebih baik dari Aprilia dan Yamaha. Namun kami adalah yang paling lambat di tengah tikungan.”
Masalah berhasil teridentifikasi, apakah masalah sudah terpecahkan? “Belum. Mengapa? Masih belum jelas apakah karena aerodinamisnya, apakah cengkeraman mekanisnya kurang, atau kombinasi keduanya. Itu yang perlu kita cari tahu. Kita harus bersabar dan terus bekerja. Arahnya sudah benar,” pungkas adik Valentino Rossi itu.
RiderTua.com - Direktur Teknik Aprilia, Romano Albesiano, menjelaskan apa yang kurang dari RS-GP dan anak buahnya untuk membidik gelar juara…
RiderTua.com - Meskipun Ducati mendominasi MotoGP di awal musim 2024, Maverick Vinales dan Aprilia mampu bersaing dengan hasil yang sangat mengesankan.…
RiderTua.com - Marc Marquez mencoba rem jempol di stang kiri Ducati GP23 pada tes hari Senin di Jerez. Rider Gresini…
RiderTua.com - Semakin dekat pengumuman mengenai peraturan baru MotoGP, semakin terbuka perdebatan tentang teknologi di masa depan. Fabio Di Giannantonio dengan…
RiderTua.com - Pada tes MotoGP hari Senin di Jerez, 4 pembalap Honda Joan Mir, Luca Marini, Takaaki Nakagami, dan Johann…
RiderTua.com - Tesla telah memulai pengiriman Cybertruck di Amerika Serikat tahun lalu, meski untuk pasar global juga tengah dilakukan. Namun…
Leave a Comment