Brad Binder dan Jack Miller : Motornya Sudah Sesuai dengan Apa yang Kami Inginkan, Kapan Juara Dunianya?

RiderTua.com – Pada tes MotoGP kali ini, dua rider Red Bull KTM yakni Brad Binder dan Jack Miller terganggu dengan pasir, penundaan, kekurangan bahan bakar, dan bendera kuning di waktu yang salah. Di atas kertas, serangan KTM hari ini hanya dapat dipahami sampai batas tertentu.

Binder berakhir di posisi ke-9 dan tertinggal 0,631 detik, sedangkan Miller di posisi ke-11 kalah 0,768 detik dari waktu terbaik yang dicetak Pecco Bagnaia (Ducati). Sebelumnya, hanya kecepatan Ducati dan Aprilia, yang digambarkan Miller sebagai hal ‘yang tak masuk akal’. “Kita harus mendapatkan waktu 1:50 menit di sini!” ujar rider asal Australia itu.

Brad Binder dan Jack Miller : Motornya Sudah Sesuai dengan Apa yang Kami Inginkan

Jack Miller merasa puas dengan hasil pengerjaan RC16 selama beberapa minggu terakhir. “Ya, that’s oke. Hari ini kami fokus membuat beberapa perubahan set-up. Musimnya bisa tiba,” ujarnya.

Jadi apa sebenarnya yang Miller coba pada tes hari kedua di Qatar? “Hal-hal yang akan membantu kami untuk Grand Prix hanya dalam waktu kurang dari 2 minggu. Mengutak-atik spring rate, wheelbase dan lain sebagainya. Kami para pembalap selalu menemukan alasan untuk mengeluh, tapi intinya adalah motornya sudah sesuai dengan apa yang kami inginkan,” tegas rider berjuluk Thriller Miller itu.

Dan bagaimana Miller menjelaskan mengapa dia berada di belakang Ducati? “Kesalahan pembalap. Jika kita keluar beberapa sentimeter ke racing line berpasir di sini, sulit untuk kembali,” ungkapnya.

Itulah yang sebenarnya menimpanya. Jadi apa yang Miller inginkan untuk GP Qatar pada awal Maret mendatang? “Karet! Lebih banyak abrasi karet di lintasan dan lebih sedikit pasir. Balapan mobil sebelum itu akan menyenangkan. Saat kita mengikuti pembalap di lintasan, di slipstream kita bisa merasakan pasir di leher kita,” jelas Papa Pep Florence itu.

Brad Binder adalah pembalap KTM tercepat pada tes sebelumnya. Seperti rekan setimnya itu, dia menjelaskan, “Selama time attack, saya mendapat dua bendera kuning di flying lap saya. Menurutku ini adalah waktu yang buruk, namun intinya adalah bahwa hal itu tidak terlalu menjadi masalah jika menyangkut tes.”

“Kami mengalami masalah teknis di pagi hari dan terlambat start. Jadi jelas bahwa kami harus mengerahkan segala yang kami bisa untuk tes hari kedua ini. Dalam keadaan seperti ini saya puas dengan beban kerja sehari-hari. Kami dapat mencoba beberapa set-up dan melihat sedikit lebih jelas lagi,” imbuh rider asal Afrika Selatan itu.

Karena tahun lalu ban depannya mengalami kerusakan drastis di Qatar, Brad Binder ingin melakukan simulasi Grand Prix pada tes hari kedua. Namun latihan ini berakhir secara tidak terduga. “Saya sedang menjalani simulasi balapan yang lengkap ketika saya kehabisan bahan bakar di bagian terjauh dari trek dan motorku mogok,” ungkapnya.

Kemudian Binder mendapat bantuan dari kru Pramac yang mengantarkannya kembali ke pit Red Bull KTM Factory Racing, dan dia mengucapkan terima kasih dengan sangat sopan. Dan apa kesimpulannya? “Ban masih mengalami penurunan kualitas, namun tidak sebanyak sebelumnya,” ungkap kakak Darryn Binder (Moto2) itu.

Menurutnya di mana posisi KTM dalam peringkat MotoGP saat ini? “Motornya terasa nyaman. Kami jelas telah mengambil langkah maju dibandingkan tahun lalu,” pungkas Brad Binder.

Jack Miller menambahkan, “Pekerjaan terbaik dari orang-orang di pabrik. Perbaikan yang mereka lakukan selama musim dingin patut mendapat applause.”