RiderTua.com – Fabio Quartararo berharap Yamaha mengalami peningkatan pada tahun 2024, mungkin juga melalui konsesi. Soal tekanan ban, dia sama kritisnya dengan rekan-rekan pembalap lainnya…. Quartararo tidak menyukainya,”Keputusan (tentang aturan ban) yang cukup bodoh” katanya…
Topik yang kini menjadi pusat perhatian adalah menyangkut regulasi tekanan ban. Seperti diketahui, pembalap tidak boleh berada di bawah batas tertentu (1,9 bar untuk ban depan dan 1,7 untuk ban belakang) jika tidak maka akan muncul peringatan terlebih dahulu dan kemudian sanksi untuk berikutnya. Pada tahun 2024 siapa pun yang tidak mematuhi peraturan akan didiskualifikasi dari perlombaan.
Ada banyak kritik dari para pembalap dan Quartararo juga termasuk yang tidak setuju dengan aturan tekanan ban… “Sepertinya keputusan yang cukup bodoh menurut saya. Sudah sulit bagi semua orang untuk menyalip… Mungkin mereka bisa menurunkan nilai tekanan minimum. Mereka berbicara tentang keamanan, tapi saya tidak mengerti mengapa mereka memperkenalkan batasan seperti itu. Pada saat yang sama, berbahaya untuk balapan dengan tekanan yang terlalu tinggi, karena dalam hal ini ban tidak akan bekerja dengan baik dan motor akan berperilaku berbeda,” katanya..
Pembalap Yamaha itu berharap perusahaan Iwata dapat memanfaatkan konsesi yang banyak dibicarakan untuk mendapatkan kembali daya saingnya.. “Ducati masih memiliki delapan motor di lintasan. Penting bagi kami untuk memiliki tim satelit lagi di masa depan. Jika kita mendapat kelonggaran, kita harus memanfaatkannya semaksimal mungkin, karena menurut saya hal itu tidak akan bertahan lama. Tahun depan akan sangat penting bagi Yamaha,” katanya..
Fabio Quartararoselalu ingin memperebutkan podium dan kemenangan… namun baginya, posisi kelima yang diraih di Sepang merupakan hasil yang baik di tahun 2023 yang sangat sulit baginya dan bagi Yamaha. Hasil serupa juga diraih pada balapan jarak jauh di Thailand, jadi trennya positif. Kita lihat saja apakah M1 cukup kompetitif di balapan berikutnya di Qatar. Tujuannya tetap mengumpulkan data yang berguna untuk prototipe 2024, prioritasnya adalah kembali ke jalur kemenangan tahun depan.
Sementara, Ducati adalah acuan untuk MotoGP dan Yamaha punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengurangi kesenjangan tersebut. Quartararo telah mengatakan beberapa kali apa yang perlu ditingkatkan.. “Ducati khususnya, berhasil memanfaatkan cengkeraman ekstra dari ban baru, memanfaatkan seluruh powernya saat start, pengereman, menikung… Kami tidak bisa melakukannya itu… Saya semakin dekat dengan lawan ketika grip mulai turun, karena pada saat itu penderitaan kami berkurang saat memasuki tikungan dan di trek lurus, sehingga saya bisa menyerang. Saya senang bisa melakukan akasi menyalip beberapa kali, tapi saya berharap Yamaha menemukan power yang dibutuhkan untuk mengatasi situasi ini..”
Tidak mudah untuk mengatur tekanan ban dalam kondisi sesuai aturan, apalagi jika sudah kena peringatan pertama.. Pembalap akan was-was seperti menunggu lotre atau arisan, siapa yang akan kena berikutnya…😂
RiderTua.com - Yamaha FreeGo 125 kembali dirilis dengan penyegaran untuk model baru 2024, namun tetap mengusung gaya skutik ramping untuk…
RiderTua.com - Chery mungkin baru menghadirkan beberapa mobil di Indonesia, tapi semuanya mendapat sambutan baik dari konsumen. Dari Tiggo series…
RiderTua.com - Toyota kini memiliki dua mobil hybrid yang dirakit di Indonesia, yaitu Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross HEV.…
RiderTua.com - BYD kini memiliki beberapa mobil listrik yang dijual di pasar global, seperti Dolphin, Atto 3, dan Seal yang…
RiderTua.com - Jorge Martin berhasil memecahkan rekor lap baru MotoGP pada latihan hari Jumat di Sirkuit Bugatti-Le Mans, dan memenangkan…
RiderTua.com - Mobil HEV (hybrid) tetap menjadi mobil ramah lingkungan yang banyak terjual di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Jumlahnya…
Leave a Comment