Marc Marquez : Saya Menyelesaikan Balapan Terlalu Dini

RiderTua.com – Dalam balapan sprint di Mandalika, sekali lagi Marc Marquez ingin memaksimalkan RC213V. Itulah sebabnya rider Repsol Honda itu mengalami tiga kali crash hanya dalam waktu 4 jam. Dalam sprint 13 lap tersebut, bahkan dia tidak menyelesaikan lap pertama. Dan karena hanya 9 posisi teratas yang mendapatkan poin, sekali lagi Honda pulang dengan tangan kosong.

Meski berakhir di aspal, Marc Marquez masih bisa membuat lelucon setelah penampilan mengecewakannya di hari Sabtu. “Apa yang terjadi? Saya menyelesaikan balapan terlalu dini. Terlalu dini. Salah satu kekuatanku selalu pada lap pertama balapan. Statistik menunjukkan bahwa gaya balap ini sering kali membuahkan hasil. Namun ketika kita mengambil risiko seperti itu, terkadang terjatuh bisa terjadi. Itu adalah balapan sprint pertama di mana saya terjatuh sangat awal,” ujar rider berusia 30 tahun itu sambil tersenyum.

Bahkan kita tidak bisa membayangkan betapa buruknya hasil yang akan diraih Honda pada tahun 2024 nanti, ketika hanya pembalap seperti Joan Mir (saat ini tertinggal 24,894 detik jadi kalah hampir 2 detik per lap), Johann Zarco (yang fluktuasi performanya terus berlanjut seperti di masa lalu), dan Taka Nakagami (belum pernah naik podium di musim ke-6 nya di MotoGP) yang menjadi andalan mereka.

Marc Marquez : Saya Menyelesaikan Balapan Terlalu Dini

Lebih lanjut calon pembalap Gresini Ducati itu menambahkan, “Ya, saya memasuki tikungan 11 sedikit terlalu cepat. Sebelumnya saya melakukan manuver menyalip Aleix (Espargaro) di tikungan 10. Saya sedikit meleset dari titik pengereman dan kemudian memasuki tikungan ini terlalu cepat. Tentu saja menurutku saya sudah mengendalikan segalanya, tapi itu adalah kesalahan. Itu sepenuhnya salahku. Kami harus lebih berhati-hati di tikungan ini besok.”

“Di sesi FP2 sebelum kualifikasi, saya memperkirakan posisi kami akan berada di posisi 9 hingga 11. Dan ketika saya melihat kecepatan sprint sekarang, menurutku saya tidak akan mendapatkan poin apa pun jika saya menyalipnya. Kecepatan ini terlalu tinggi untuk level kami. Saya start dengan baik, tapi tidak mengambil risiko tambahan apa pun setelahnya.”

Untuk pertama kalinya dalam 5 tahun Marc Marquez tidak cedera dan harus naik ke meja operasi musim ini, namun dia hanya berada di peringkat 15 di Kejuaraan Dunia setelah 14 dari 20 Grand Prix. Dia mengumpulkan 64 poin, hanya dua kali lebih banyak dari tes rider KTM Dani Pedrosa yang hanya dua tampil dengan wildcard pada tahun 2023.

Sebagai pengingat, pada tahun 2019 Marc Marquez (saat itu tidak ada sprint) mengumpulkan tidak kurang dari 420 poin di 19 Grand Prix. Kini, pemenang MotoGP 59 kali itu hanya bisa menyaksikan Jorge Martin dan Pecco Bagnaia bertarung memperebutkan gelar juara.

Pecco dalam Tekanan sebagai Juara Bertahan

Siapa favorit Marc? “Jika saya harus bertaruh, saya akan bertaruh pada Jorge. Kenapa? Karena tekanannya paling kecil. Meski punya motor pabrikan, dia tidak membalap di tim pabrikan dan bukan juara bertahan seperti Pecco. Jika Jorge memenangkan gelar, itu akan menjadi performa yang luar biasa. Jika dia hanya menjadi runner-up di Kejuaraan Dunia, tidak apa-apa, karena situasi normalnya adalah Pecco dari tim pabrikan yang memenangkan gelar dunia,” jawab rider asal Cervera Spanyol itu.

“Pecco sekarang mengalami tekanan yang dihadapi oleh seorang juara bertahan, yang seharusnya mengkonfirmasi kesuksesan tahun lalu. Terkadang mempertahankan gelar lebih sulit daripada menang,” puingkas Marc Marquez.