Marco Bezzecchi Tidak Takut Martin : Dia Kuat Tapi Bukan Tidak Terkalahkan!

RiderTua.com – Sungguh comeback kilat Marco Bezzecchi yang luar biasa. Di sprint GP Indonesia, rider VR46 Ducati itu start dari posisi ke-9 tapi kemudian mampu menempati posisi ke-3 di lap terakhir hingga garis finis. Seminggu yang lalu, Bezzecchi dirawat di rumah sakit karena patah tulang selangka kanan setelah crash saat latihan di ranch. 6 hari pasca operasi, dia naik podium bersama rekan setimnya Luca Marini yang finis ke-2 dari pole position.

Tim Mooney VR46 harus menunda sesi konferensi pers karena bahu Bezzecchi harus didinginkan secara ekstensif setelah pengerahan tenaga. Setelah itu, peringkat 3 dalam klasemen itu mengungkapkan secara rinci tentang performanya dalam sprint. “Saya senang, ini hari yang menyenangkan. Tentu saya tidak menyangka bisa datang ke sini dan melakoni hari Sabtu seperti ini. Tapi kemudian saya melihat bahwa saya kuat. Saya tidak tahu apakah saya bisa melakukannya secara fisik, tapi begitu saya berada di atas motor saya harus memberikan segalanya untuk mendapatkan hasil maksimal. Pada akhirnya menyalip Maverick Vinales menyenangkan, saya senang bisa melakukannya,” ujar rider berusia 24 tahun itu.

Marco Bezzecchi : Martin Kuat Tapi Bukan Tidak Terkalahkan

Ketika ditanya tentang kondisinya menjelang balapan 27 lap hari Minggu, secara terang-terangan Marco Bezzecchi mengakui, “Menjelang balapan esok, saya tidak merasa baik, saya tidak tahu persis bagaimana saya akan melakoni balapan besok. Itu pasti akan sulit. Daya tahan tubuhku cukup baik, tapi saya kesakitan. Ini normal, otot masih kaku, masih ada bengkak pasca operasi dan ada darah menumpuk. Kita lihat saja, Balapan panjang pasti akan dilakukan dengan sedikit berbeda. Saya masih punya beberapa strategi untuk besok, tapi itu pasti tidak akan mudah.” Pada hari Jumat, Bezzecchi terlihat tertidur di dalam garasi setelah sesi FP2 karena baru tiba di Lombok pada pukul 7:50 pagi (WITA). Krunya memanfaatkan itu untuk mengambil foto bersamanya dan memposting foto tersebut dengan caption, “Jetlag 1 , Tidak 0”.

Sambil tersenyum Bezzecchi mengatakan, “Saya sangat lelah kemarin. Saya hanya tidur selama l15 menit di dalam garasi tetapi tidur siang yang nyenyak terasa seperti 1,5 jam. Itu luar biasa, saya tidak tahu apa pun tentang foto itu.” Mengenai sahabatnya Pecco Bagnaia yang kehilangan posisi sebagai pemimpin klasemen dari Jorge Martin setelah tersingkir dari Q1 dan hanya finis di posisi ke-8 dalam sprint, Bez berkata, “Dia selalu sangat cepat, itulah mengapa kita selalu memperkirakan dia untuk menjadi cepat. Namun semua orang mengalami hari yang sedikit lebih sulit, termasuk dia sebagai juara dunia. Tapi menurutku dia sangat cepat.”

Rider asal Rimini-Italia itu menambahkan, “Namun masalahnya adalah jika kita berada di tengah lintasan, kita bisa menjadi sedikit lebih cepat, namun kita hanya bisa mengejar ketinggalan jika kita benar-benar membuat perbedaan. Antara P12 dan P5 benar-benar liar. Pecco mungkin tidak dalam posisi sebaik biasanya, jadi dia mengalami lebih banyak masalah. Tapi menurutku dia akan berada di depan besok.”

Di sisi lain, Martin sedang dalam performa terbaiknya dan mengamankan kemenangan sprint ke-4 nya berturut-turut. “Ini adalah momen yang sangat positif baginya. Akan menyenangkan untuk mengetahui secara pasti apa masalahnya. Karena dengan begitu aku akan melakukannya juga. Namun seperti ini, jika kita memiliki momen yang baik, fokus dan kompetitif, serta dapat mempertahankan momen tersebut selama mungkin, maka kita akan kuat.” ujar murid Valentino Rossi itu.

“Dia sekarang sedang melesat dengan hasil yang sangat bagus. Itu sepenuhnya tergantung pada berapa lama waktu berlalu sebelum dia membuat kesalahan. Jika itu terjadi, maka akan sama lagi dalam artian dia sudah kuat, tapi bukannya tidak terkalahkan. Dia tentu saja yang terkuat saat ini dan tidak terkalahkan beberapa kali hingga saat ini,” pungkas putra Vito Bezzecchi itu.