Stefan Bradl : Gantikan Alex Rins Lagi? Saya Punya Tiket Pesawat ke Indonesia

RiderTua.com – Stefan Bradl tiga kali mencetak poin musim ini sebagai pembalap pengganti Alex Rins (LCR Honda) yakni di Assen, Sirkuit Buddh dan Motegi dan kini telah mengumpulkan 8 poin. Kendati demikian, dia mengaku ingin sekali bisa menyalip Cal Crutchlow (tes rider Yamaha) dari posisi ke-13 di GP Jepang.

“Tapi pada akhirnya banyak sekali air di lintasan. Kalau balapan dimulai lagi setelah dihentikan karena hujan deras, itu sama saja bunuh diri. Menurutku itu terlalu berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Manajemen balapan membuat keputusan yang tepat hari ini. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan mengenai hal itu,” kata rider senior berusia 33 tahun itu yang akhirnya finis ke-14 di Motegi-Jepang.

Stefan Bradl : Gantikan Alex Rins Lagi? Saya Punya Tiket Pesawat ke Indonesia

Apakah benar balapan MotoGP dimulai tepat pada jam 3 sore waktu setempat? “Menurutku itu benar. Memang rumit, namun pada awalnya situasinya dapat dikendalikan. Kami membalap dalam kondisi licin. Dan kemudian kita selalu berpikir, ‘Ban depanku hard, sehingga saya harus mengerem dengan keras karena saya harus meningkatkan suhu pada ban depan’. Namun kondisi lintasan basah tidak memungkinkan,” jawab Stefan Bradl.

Lebih lanjut rider asal Jerman itu melanjutkan, “Ini adalah masalah yang biasa kita temukan di setiap lintasan dalam kondisi seperti itu. Pasalnya, ban slick hanya berfungsi jika kita memberikan tekanan yang besar. Namun dengan semua perangkat, ini hanya berfungsi jika kita ngepush motor hingga limitnya dalam kondisi normal. Jika kita menangani motor secara sensitif dan emosional, itu tidak akan berfungsi lagi.”

“Itu sangat penting, namun kami mencapai limit dalam olahraga kami, di mana tuntutan terhadap pembalap menjadi sangat sulit. Kita harus mengaktifkan dan menonaktifkan berbagai perangkat, kita harus memperhatikan tekanan ban, kita harus memperhatikan titik pengereman yang benar ketika kita melambat dari 300 hingga 70 km/jam dan menghindari genangan air yang dalam. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan.”

“Kemudian kita harus memutuskan dan memikirkan di trek terlebih dahulu, kapan saya harus masuk pit untuk mengganti motor. Para kru memberiku pesan yang memberi tahuku ban apa yang saya pakai untuk kondisi hujan. Kami membicarakan segalanya sebelumnya, tetapi dalam keadaan terburu-buru seperti pada hari Minggu hari ini, kita melupakan semuanya dalam hitungan detik karena perhatian kita begitu terganggu dan stres. Pembalap harus mampu mengatasi banyak masalah,” imbuh Bradl.

“Olahraga kami memang menghibur, namun di sisi lain juga sangat menantang. Sulit bagi manusia untuk selalu mengingat segala sesuatunya. Kami, para pembalap tidak lagi mempunyai ruang untuk melakukan kesalahan sekecil apa pun. Jika masih melakukan kesalahan kecil, langsung dihukum. Kita telah mencapai batas kemanusiaan dalam olahraga ini. Sudah waktunya untuk sedikit menghentikan aktivitas MotoGP,” kata Bradl pada April lalu setelah banyak terjadi crash dan cedera.

Stefan Bradl diperkirakan masih akan menggantikan Alex Rins pada balapan berikutnya di Mandalika dalam dua pekan kedepan. “Saya sudah punya tiket pesawatnya. Menurutku kita akan bertemu lagi di sana,” katanya didepan sejumlah jurnalis di Jepang.