Wuling Air EV Masih Belum Dapat Ungguli Penjualan Ioniq 5 Bulan Lalu

RiderTua.com – Penjualan mobil listrik bulan Agustus 2023 masih dipimpin oleh Hyundai Ioniq 5. Meski masih terjual ratusan unit, setidaknya hasil ini membuatnya unggul dari model lainnya. Seperti Wuling Air EV, dimana model ini hanya mencatatkan selisih cukup tipis dari Ioniq 5. Sementara model EV yang lain hanya dapat menjual puluhan unit.

Ioniq 5 Ungguli Penjualan Mobil Listrik Bulan Agustus 2023

Sebagai salah satu andalan bagi Hyundai di pasarnya, jelas Ioniq 5 tidak bisa diremehkan lagi. Meski dibanderol di atas Rp 500 jutaan, model ini tetap dicari oleh banyak konsumen, dan sepanjang bulan lalu, Ioniq 5 sukses terjual sebanyak 496 unit. Meski nyaris menyentuh angka 500 unit, setidaknya itu menjadi hasil yang cukup bagus.

Walau ada berbagai macam mobil listrik yang dijual di Tanah Air, baru ada 14 model yang penjualannya tercatat oleh Gaikindo. Inilah daftar penjualan 14 mobil listrik sepanjang Agustus 2023:

1. Hyundai Ioniq 5: 496 unit
2. Wuling Air ev: 480 unit
3. Toyota bZ4X: 89 unit
4. Lexus RZ 450e: 72 unit
5. Hyundai Ioniq 6: 61 unit
6. BMW iX: 40 unit
7. MINI Cooper E: 20 unit
8. DFSK Gelora E: 17 unit
9. MG4 EV: 16 unit
10. Mercedes-Benz EQA: 13 unit
11. Mercedes-Benz EQB: 12 unit
12. Mercy EQE: 2 unit
13. BMW i4: 2 unit
14. Kia EV6: 1 unit

Tetap Unggul

Seperti bulan-bulan sebelumnya, hanya Ioniq 5 dan Air EV yang dapat menjual lebih dari 100 unit per bulannya. Sementara bZ4X, RZ 450e, dan Ioniq 6 bisa terjual lebih dari 50 unit. Tentu ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat keduanya dirakit secara lokal dan dijual dengan harga terjangkau. Bahkan dengan harga lebih mahal dari Air EV, Ioniq 5 masih dapat terjual lebih banyak.

DFSK Gelora E menjadi satu-satunya mobil niaga dalam daftar ini, sekaligus dirakit lokal, tapi hasilnya masih belum dapat mengejar penjualan Ioniq 5 maupun Air EV. Tapi memang karena pasar mobil niaga belum sepenuhnya menerima mobil ramah lingkungan. Setidaknya untuk sekarang, sebab siapa tahu elektrifikasi bisa menyebar sampai ke kendaraan niaga hingga komersial di Indonesia.