Kelangkaan Mobil Listrik di Pasar Mobil Bekas

RiderTua.com – Mobil listrik kini sudah banyak tersedia di pasar dan menawarkan berbagai jenis model. Terutama model seperti Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5 cukup laris di pasar, dan seharusnya sudah ada model bekasnya. Nyatanya mobil listrik bekas masih sulit untuk ditemukan di pasar mobil bekas (mobkas). Sebenarnya ada sejumlah faktor yang membuat mobil jenis ini sulit dicari disana.

Baca juga: Wuling Soal Mobil Hybrid yang Tidak Mendapat Subsidi

Mobil Listrik Masih Sulit Ditemukan di Pasar Mobkas

Penjualan mobil listrik sejauh ini masih cukup bagus, walau dalam dua bulan pertama tahun ini, hanya ada ratusan unit yang terjual. Tapi tahun lalu, penjualannya bisa tembus hingga ribuan unit, dan itu menjadi sesuatu yang bagus. Biasanya kalau mobil banyak terjual, ada potensi model bekasnya juga tersedia.

Namun nyatanya mobil listrik masih sangat sulit untuk ditemukan di pasar mobil bekas. Mungkin itu terdengar agak aneh, sebab ini tidak berlaku untuk mobil konvensional, tapi ternyata ada masalahnya. Seperti belum banyak konsumen yang menjual mobil listriknya sejauh ini.

Baterai dan Harga Jual

Memang pemilik mobil listrik kebanyakan belum mau berganti model lainnya dan memilih untuk tidak menjual kembali mobilnya. Sehingga ini menyebabkan jumlah mobil listrik di pasar mobil bekas jauh lebih sedikit dari mobil bensin. Tidak sampai disitu, mobil hybrid juga mengalami masalah serupa karena harga baterainya yang mahal, sehingga menyebabkan depresiasi harga.

Bahkan depresiasi harga pada mobil hybrid disebut lebih tinggi dari mobil konvensional. Sebagai contoh, Camry bekas bermesin bensin dibanderol Rp 220 jutaan, sedangkan varian hibridanya malah tembus Rp 700 jutaan. Memang baterai mobil memiliki masa pakainya, dan harus diganti jika sudah habis masa berlakunya, dan tentu itu cukup merepotkan.

Selama belum disediakannya fasilitas produksi baterai mobil di Indonesia, mungkin keadaan ini akan terus bertahan.