Aleix Espargaro: Saya Bisa Menyalip 20 Pembalap, Tapi Kok..?

RiderTua.com – Meski Enea Bastianini ‘mencuri’ peringkat 3 MotoGP darinya di akhir musim, Aleix Espargaro masih memiliki kenangan musim yang tak terlupakan. Di Las Termas, rider Aprilia itu merayakan kemenangan balap pertamanya pada penampilannya yang ke-200 di kelas utama. Tidak ada pembalap sebelumnya yang harus menunggu lebih lama untuk meraih kemenangan perdana. Saat itu pembalap asal Spanyol itu berusia 32 tahun 247 hari, hanya Troy Bayliss yang lebih tua dengan usia 37 tahun 213 hari sebagai pemenang pertama MotoGP di Valencia pada 2006.

Masih tidak terima bahwa Quartararo yang memenangkan penghargaan Agostini Fans Awards (Aksi menyalip paling spektakuler).. Aleix berujar di Assen secara mengejutkan menyalip Jack Miller dan Brad Binder hampir pada waktu yang bersamaan.. Kemudian setidaknya dia menyalip 20 pembalap di sana. Dia melakukan manuver menyalip dalam balapan dan setiap lap dia bisa menyalip seorang pembalap di sana. Tapi kenapa dia tidak memenangkan penghargaan ‘penyalip terbaik’ 2022?

Aleix Espargaro: Saya Bisa Menyalip 20 Pembalap

Aleix Espargaro finis ke-3 empat kali berturut-turut, mulai dari Portimao hingga Mugello. Dia memberikan podium keenam berturut-turut namun terhenti di GP rumahnya di Montmeló (mungkin bisa disebut ‘kecerobohan’ of the year)?.

Namun di TT Belanda, pembalap senior itu menebus kesalahan setelah crash dengan Fabio Quartararo dan tampil mengesankan dalam balapan spektakuler untuk mengejar dari P15 ke posisi ke-4.

Quartararo menerima ‘Penghargaan Fans Agostini’ untuk manuver menyalip terbaik tahun ini di Penghargaan MotoGP yang baru (untuk manuvernya melawan Jack Miller di chicane Munzer di Red Bull Ring). Tetapi banyak pengamat menilai bahwa aksi menyalip ganda yang dilakukan Aleix Espargaro di tikungan terakhir dari balapan 26 lap di Assen (ketika Aleix secara mengejutkan menyalip Jack Miller dan Brad Binder hampir pada waktu yang bersamaan) yang pantas mendapatkan penghargaan ini.

“Dua lap sebelum akhir saya pindah ke Mapping 3, yang sama sekali tidak mudah. Saya berkata pada diri sendiri, kamu harus lebih cepat di tikungan cepat ketimbang yang mereka lakukan’ dan itu terbayar. Saya menyalip di titik pengereman terakhir, tetapi sebenarnya tikungan kiri menentukan. Saya 20 km/jam lebih cepat dari mereka, kecepatannya luar biasa,” jelas Aleix menggambarkan manuver menyalipnya yang luar biasa.

Menyalip 20 Pembalap

Papa si kembar Max dan Mia itu menambahkan, “Saya lihat, Brad tidak terlalu bagus dalam mengerem di sana dan saya berkata pada diri sendiri, ‘Oke, sekarang saya akan mencoba menyalipnya’. Hal baiknya adalah, saya bisa menghentikan motornya. Setidaknya saya menyalip 20 pembalap di sana. Saya pikir, saya tidak bisa menyalip di tempat lain. Saya melakukan manuver menyalip dalam balapan dan setiap lap saya menyalip seorang pembalap di sana.”

Kebetulan, pembalap Aprilia itu juga menjelaskan kecepatan tinggi di tikungan cepat berkat fairing Aprilia yang radikal dengan tepi samping yang terlihat jelas. Fairing baru ini pertama kali terlihat pada RS-GP di tes Catalunya, dan kemudian digunakan untuk pertama kalinya dalam balapan di Assen.

“Kita bisa merasakannya dengan sangat jelas di Assen. Mulai dari hari Jumat saya merasa jika saya melepaskan rem depan di bagian yang sangat cepat, saya jauh lebih cepat ketimbang yang lain. Saya kalah di beberapa tempat, tapi motor saya jauh lebih baik di ‘sektor cepat’,” pungkas Aleix Espargaro.