Iker Lecuona Rookie Terbaik 2022, Wajar Ya?

RiderTua.com – Di Kejuaraan Dunia Superbike 2022, 7 pembalap melakukan debut mereka di kelas teratas kejuaraan dunia WSBK dengan latar belakang yang sangat berbeda. Mulai dari mantan pembalap MotoGP hingga pembalap dari Supersport World Championship 300. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika mantan pembalap KTM MotoGP Iker Lecuona menempati peringkat 9 di Kejuaraan Dunia (189 poin) dan merupakan rookie terbaik. Meski Honda CBR1000RR-R bukan motor terbaik di lintasan, pembalap asal Spanyol itu memiliki lingkungan yang ideal di tim pabrikan HRC (Honda Racing Corporation).

Pada balapan di Assen, pembalap berusia 22 tahun itu naik podium hanya dalam balapan keenamnya. Di balapan kandangnya di Barcelona, ​​dia juga tampil mengesankan dengan meraih pole position yang pertama untuk Honda dalam 6 tahun.

5 dari 7 Rookie Superbike Mendapat Kesempatan Kedua

Rekan satu timnya sekaligus rekan senegaranya Xavi Vierge juga seorang rookie tetapi pindah dari Moto2 ke Superbike. Meski dibekap cedera, pembalap berusia 25 tahun itu dengan cepat beradaptasi dengan motor yang lebih bertenaga dan menempati peringkat 10 di Kejuaraan Dunia (164 poin). Lecuona dan Vierge akan tetap membalap di tim pabrikan Honda di Kejuaraan Dunia Superbike 2023.

Peringkat 3 dalam daftar peringkat rookie jatuh ke tangan Philipp Ottl. Pembalap asal Jerman itu menukar Supersport Kawasaki dengan Ducati V4R yang perkasa. Rider berusia 26 tahun itu menjadi sorotan setelah finis di posisi ke-6 dalam balapan Superpole di Barcelona dan 6 kali finis di 10 besar lainnya. Tim Go Eleven memperpanjang kontrak peringkat 13 (85 poin) itu lebih awal untuk musim Superbike 2023.

Roberto Tamburini, rookie tertua di usia 31 tahun itu tampil mengejutkan. Pembalap asal Italia itu memiliki pengalaman internasional di Kejuaraan Dunia Supersport dan Kejuaraan Eropa Superstock 1000, tetapi terakhir kali melaju di seri Superbike Italia. Di tim baru SBK MotoXracing, Tamburini finis di posisi ke-10 pada balapan kedua di Barcelona dan mengakhiri musim di peingkat 17 (36 poin), meski hanya memperebutkan balapan Eropa. Tapi itu tidak cukup untuk melakoni 1 musim lagi di Kejuaraan Dunia Superbike. Tim Yamaha-nya merekrut Brit Bradley Ray untuk tahun 2023.

Kekecewaan juga dialami Luca Bernardi di Team Barni Racing. Pembalap asal Italia yang disebut-sebut sebagai ‘anak ajaib’ di Kejuaraan Dunia Supersport 2021 itu, pulih dari cedera serius dan tidak pernah menemukan performa kuatnya. Meskipun Ducati V4R kompetitif, dia gagal mencapai hasil satu digit dan diberhentikan setelah balapan Portimao, hanya peringkat 18 secara keseluruhan (35 poin). Dengan penampilan Bernardi yang mengecewakan di balapan luar Eropa serta di Kejuaraan Dunia Supersport, kemungkinan besar dia akan kembali ke kejuaraan nasional.

Di tim MIE Honda, Hafizh Syahrin tidak memiliki prasyarat yang baik untuk musim rookie yang sukses di Kejuaraan Dunia Superbike. Pembalap asal Malaysia itu datang ke Kejuaraan Dunia seri dekat dengan pengalaman Moto2 dan MotoGP, tetapi CBR1000RR-R tidak memberikan hasil yang baik. Dibandingkan dengan rekan setimnya yang berpengalaman Leandro Mercado, pembalap berusia 28 tahun itu melakoni musim dengan baik. Hanya menempati peringkat 23 tahun ini, musim keduanya bersama tim Honda..

Hal yang sama berlaku untuk rookie Superbike 2022 terbawah. Oliver Konig harus mengatur perubahan dari Supersport World Championship 300 menjadi Kawasaki Superbike. Satu-satunya pembalap asal Ceko itu tidak menonjol dengan hasil yang luar biasa, tetapi dia tidak menimbulkan risiko bagi rekan-rekannya dan tidak membuat kesalahan besar sebagai pemula. Pembalap Orelac berusia 20 tahun itu mencetak poin Kejuaraan Dunia pertamanya di Mandalika dan 2 poin lagi di balapan final di Australia. Peringkat 27 itu juga akan tetap di tim Kawasaki asal Spanyol pada tahun 2023.