RiderTua.com – Ekspor motor sejauh ini masih cukup bagus walau dengan adanya krisis chip semi-konduktor. Itupun termasuk penjualan motor di dalam negeri yang masih menunjukkan adanya sedkit peningkatan. Namun diketahui ekspor motor bulan lalu mengalami penurunan drastis hingga 30 persen. Tentu ini bukan angka yang sedikit dan hasil tersebut cukup buruk jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Baca juga: Piaggio Hadirkan Promo Untuk Motor Aprilia dan Moto Guzzi
Ekspor Motor Alami Penurunan 30 Persen
Sepanjang bulan November 2022, hanya ada sekitar 52 ribu unit motor yang diekspor dari Indonesia. Hasil ini jauh lebih sedikit dari bulan lalu, dimana ada 75 ribu unit yang dikirimkan ke luar negeri. Artinya jelas kalau ada penurunan ekspor hingga 30 persen jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2022.
Hasil tersebut juga menjadikannya sebagai hasil ekspor terendah ketiga sepanjang tahun ini. Memang hasilnya tidak begitu buruk, tapi tidak semaksimal yang biasanya didapat selama ini. Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebabnya, dari kondisi pasar di pasar tujuan sampai krisis chip semi-konduktor.
Krisis Chip
Memang krisis chip semi-konduktor masih menjadi permasalahan yang menghantui produsen otomotif di seluruh dunia. Sebab ditakutkan dampaknya bisa berkepanjangan hingga tahun ke depan jika stok chip-nya tidak memenuhi produksinya. Walaupun selama beberapa bulan terakhir, sejumlah produksi motor mulai menunjukkan pemulihan, meski ini mungkin akan memakan waktu lama hingga benar-benar pulih.
Dari hasil ekspor yang didapat ini, motor matik masih menjadi jenis motor yang paling banyak diekspor, disusul oleh motor sport dan bebek. Honda menjadi salah satu kontributor terbesarnya, dengan model skutik yang menjadi andalannya selama ini. Walau mereka juga tidak dapat menghindar dari adanya penurunan hasil ekspor bulan lalu.
Entah apakah tahun ini target penjualan dan ekspor motor di Indonesia bisa tercapai. Tapi sejauh ini masih cukup bagus, tidak ada gangguan yang lebih buruk lainnya.
