Bos Aprilia: Saya Takut Seperti KTM..!

Aprilia dan Kompetitor

Faktanya adalah, Aprilia berhasil mencapai podium dengan kedua pembalap pada tahun 2022. Sementara baik Honda, Yamaha maupun Suzuki tidak berhasil tahun ini, hanya Ducati dan KTM yang moncer.

Selain itu, pemenang GP Argentina Aleix Espargaro kini hanya terpaut 21 poin di belakang pemimpin klasemen Fabio Quartararo (Yamaha) setelah 11 dari 20 balapan.

Sejauh ini Aprilia telah memenangkan 54 gelar kejuaraan dunia, tetapi yang terakhir terjadi 8 tahun yang lalu. Sylvain Guintoli menjadi Juara Dunia Superbike pada saat itu, Max Biaggi juga melakukan hal yang sama untuk Aprilia pada tahun 2010 dan 2012.

Namun setelah itu Colaninno ingin membuktikan di Kejuaraan Dunia MotoGP bahwa Aprilia bisa mencapai puncak dunia di kelas utama, meskipun ditinggal pergi direktur balap yang sukses Gigi Dall’Igna (pindah ke Ducati Corse pada Oktober 2013). Aprilia adalah pelopor teknologi Piaggio Group, yang juga memiliki merek Derbi, Gilera, Moto Guzzi, Derbi dan Vespa.

“Metode kerja di Formula 1 dan di MotoGP benar-benar berbeda,” tegas Rivola. Karena dari sisi anggaran tidak sebanding, begitu pula tenaga kerja.

Menurut Toto Wolff, Mercedes mengoperasikan tim balap F1 dengan 2.000 karyawan (1.000 untuk departemen mesin), sementara Aprilia mempekerjakan total hanya sekitar 100 orang untuk MotoGP.

Sementara di Formula 1 anggaran sebenarnya dari tim-tim papan atas diperkirakan mencapai 400 hingga 500 juta euro/Rp 6 – 7,6 triliun (bisa lebih banyak lagi) meskipun ada batasan anggaran, di MotoGP hanya antara 25 hingga 50 juta (Rp 300 – 764 miliar) untuk tim pemenang.

Tuntutan pada mesin juga sangat berbeda. Di kelas MotoGP ada sirkuit seperti Shah Alam, di mana mesin hanya berjalan dengan kecepatan penuh selama 7 persen dari catatan waktu, sementara di Formula-1, 70 persen kecepatan penuh per lap saat ini.

Tim balap Formula 1 secara resmi telah bekerja di bawah batasan anggaran sejak 2021. Batas atas ini ditetapkan pada 145 juta dolar AS (Rp 2,1 triliun) untuk musim lalu, pada tahun 2022 turun menjadi 140 juta dan pada tahun 2023 menjadi 135 juta dolar AS. Telah disepakati bahwa tambahan 1,2 juta dolar AS (Rp 18 miliar) akan didistribusikan untuk setiap putaran WRC lebih dari 20 seri. Jadi batas atas sebenarnya untuk musim 2022 dengan 22 balapan yang direncanakan adalah 142,4 juta dolar AS (Rp 2,132 triliun).

Namun siapa pun tak akan percaya begitu saja bahwa tim teratas akan mematuhi aturan ini. Karena anggaran tersebut tidak termasuk biaya pemasaran, gaji pembalap, upah tiga karyawan dengan bayaran tertinggi, bonus karyawan, biaya pendaftaran kejuaraan, kontrak pasokan mesin, biaya perjalanan dan hotel, perolehan lisensi super dan kegiatan lain yang tidak terkait dengan Formula 1.

Dengan tim papan atas, anggarannya bisa mencapai antara 400 dan 500 juta atau lebih. Karena celah untuk perusahaan global jelas berlipat ganda.

Halaman Selanjutnya