RiderTua.com – Marc Marquez menyelesaikan GP Mugello di tempat ke-10 dengan mengantongi 6 poin. Namun kali ini, hasil balapan hanya bersifat sekunder. Yang paling utama, rider Repsol Honda MotoGP itu ingin secepatnya datang ke Mayo Clinic di Amerika untuk mengatasi cederanya. Dalam balapan, Marc terlihat tak melakukan manuver agresif seperti biasanya. Dia juga tak telibat dalam duel sengit melawan rival lainnya. Apakah pandangan ini betul?
“Haha. Ya, karena hari ini sangat penting untuk tidak melakukan tindakan gila. Itu sebabnya, pada akhirnya saya tidak menyerang Oliveira. Saya hanya ingin mencapai garis finis. Sebelumnya, tim tidak pernah mengatakan hal semacam itu kepada saya. Tapi untuk pertama kalinya, manajer tim Alberto Puig memberi saya perintah ‘Hati-hati!’ yang diberikannya di sepanjang balapan,” ungkap rider berusia 29 tahun itu.
Setelah tiga kali finis di tempat ke-6 dan ke-4 sejak comeback-nya di Texas, Marc Marquez harus puas finis di tempat ke-10 di GP Mugello, kalah 11,800 detik di belakang pemenang Pecco Bagnaia (Ducati). Meski demikian, rider asal Spanyol itu diliputi emosi usai balapan. Karena dalam beberapa hari kedepan, dia akan menjalani operasi lengan atas kanan keempatnya di Mayo Clinic di Rochester (Minnesota USA), karena gerakan rotasi di bahu terlalu longgar dan fraktur tidak tumbuh lurus bersama dengan sempurna.
Marc mengatakan, “Tentu saja, itu adalah balapan akhir pekan yang sangat menuntut bagi saya. Karena pada hari Jumat pukul 12 siang antara FP1 dan FP2 di Mugello, saya mendapat telepon dari dokter spesialis dari Mayo Clinic di Amerika, yang meminta saya untuk menjalani operasi secepat mungkin. Jika mereka menelepon saya pada hari Rabu atau Kamis, saya tidak akan ambil bagian dalam balapan ini. Jadi balapan ini tidak hanya sangat menuntut fisik, karena saya sangat menderita seperti di setiap balapan akhir pekan sebelumnya, tetapi dari sisi mental juga sangat menantang kali ini. Tidak mudah untuk tetap fokus dalam situasi seperti itu.”
“Setelah mendapat telepon pada hari Jumat, Honda mengizinkan saya membuat keputusan yang menurut saya pribadi adalah yang terbaik. Pada hari Jumat saya bisa langsung berkemas untuk pergi ke Amerika. Tapi saya memutuskan untuk menyelesaikan balapan akhir pekan. Saya mengambil risiko dengan itu, karena kami balapan dengan kecepatan 350 km/jam di sini. Tapi saya masih ingin melakukan banyak pekerjaan untuk Honda dan memberikan masukan saya untuk masa depan,” imbuh kakak Alex Marquez itu.
Marc melanjutkan, “Tapi jalannya balapan sangat sulit. Pada awalnya saya bisa menikmati enam atau tujuh lap pertama. Karena saya start dengan baik dan melihat kelompok terdepan di depan saya. Saya bisa membalap kurang lebih dengan kecepatan yang sama. Tapi kemudian saya mendapat tanda peringatan dari ban, lalu saya memperlambat motor. Selain itu, juga karena saya sudah sangat kesakitan dan saya kehilangan kekuatan. Tapi saya bisa menyelesaikan balapan. Saya berada di grup bersama Nakagami, Oliveira dan Di Giannantonio. Saya hanya berkeliling sirkuit dan melihat bendera kotak-kotak. Ya, ada emosi yang terlibat.”
RiderTua.com - Jack Miller kini berada di bawah tekanan, di mana masa depannya tidak pasti, mungkin dia yang akan di…
RiderTua.com - Hingga saat ini belum ada titik temu untuk kesepakatan baru antara Ducati dan VR46 Racing. Kontrak tim milik…
RiderTua.com - Daihatsu sudah tidak bisa diremehkan lagi soal penjualan mobilnya di Indonesia. Apalagi untuk mobil murahnya, Sigra, yang mampu…
RiderTua.com - MG Motor telah sukses dalam meluncurkan dua mobil listriknya di Indonesia pada bulan lalu. Namun itu saja belum…
RiderTua.com - Debut Pedro Acosta di MotoGP sungguh menarik. Rookie dari tim GasGas Tech3 itu langsung melaju ke Q2 dengan…
RiderTua.com - Daihatsu masih memimpin penjualan mobil niaga ringan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Sementara itu, segmennya kini diisi…
Leave a Comment