RiderTua.com – Sekali lagi, Marc Marquez mendapat kritikan karena mengikuti pembalap yang lebih cepat (slipstream) di kualifikasi. Meskipun menorehkan 62 pole position dari 146 start, itu adalah satu-satunya kesempatannya untuk start di baris kedua grid di Jerez. Jack Miller adalah ‘pemandu’ berkecepatan tinggi yang logis (towing), dan tidak seperti Aleix Espargaro, rider Ducati itu tidak mengeluh. Marc tidak peduli dengan kritikan ini. “Dulu, pembalap lain sering mengikuti saya di kualifikasi. Jika sekarang saya mengikuti seseorang, mereka seharusnya merasa tersanjung,” ujar Marc sambil tersenyum.
Di atas segalanya, ‘pesan’ dari balapan Eropa kedua sangat jelas bahwa balapan tidak terpengaruh oleh cuaca. Pengulangan duel antara Pecco Bagnaia versus Fabio Quartararo menjadi bukti selanjutnya. Di penghujung musim lalu, keduanya menjadi penentu juara dunia. Di Spanyol, mereka mendominasi balapan akhir pekan dengan menempati dua tempat pertama baik di kualifikasi maupun balapan. Meski pada akhirnya kalah, juara bertahan asal Prancis itu berhasil memperlebar keunggulannya di klasemen.
Ada peluang bagus bahwa duo yang sama akan bertarung memperebutkan mahkota di akhir musim, sama seperti tahun lalu. Ini artinya para rookie harus menunggu giliran.
Pertanyaannya, bagaimana cara Marc Marquez finis ke-4 di Jerez? Momen menentukan balapan Marc datang, setelah dia berusaha menyalip Jack Miller untuk memperebutkan podium dengan 5 lap tersisa tapi kemudian dia melebar di tikungan terakhir di lap yang sama. Bagian depan slip, roda belakang mengikuti. Motor itu hampir mendatar, dan dipastikan akan jatuh
Namun yang terjadi malah sebaliknya, juara dunia MotoGP 6 kali itu melakukan aksi penyelamatan yang belum pernah dia lakukan sejak cedera lengan atasnya pada musim 2020. Sebuah aksi penyelamatan yang ajaib. Usai balapan, Marc mengatakan, “Untungnya, para penggemar Spanyol ada di sana untuk membuat saya bangkit dan menghindari crash.”
Terjatuh tanpa crash adalah tanda bahwa pembalap berusia 29 tahun itu kembali fit, daya tanggapnya kembali tajam dan berani mengambil risiko. Dengan berlalunya setiap balapan, dia akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.
Apakah itu juga berlaku untuk motor Hondanya? Sejauh ini RC213V baru belum banyak membantu.
Menghadapi kesulitannya di trek Circuito de Jerez yang berkelok-kelok, sebelum balapan dia mengatakan bahwa yang terbaik yang bisa dia harapkan adalah finis di tempat ke-5. Tapi dia berhasil melampaui prediksi itu dengan finis ke-4. Tetapi bagaimana cara dia melakukannya, seharusnya menimbulkan ketakutan pada lawan-lawannya.
Dengan 15 balapan tersisa dan total 375 poin yang masih bisa diperebutkan, perlu dicatat bahwa Marc hanya tertinggal 45 poin di belakang pemimpin klasemen Quartararo. Defisit ini sudah pasti bisa dikejar. Dengan satu syarat, jika motornya bisa bekerja sama.
Tapi komentarnya setelah tes IRTA hari Senin di Jerez tidak terlalu menggembirakan. Setelah menempati urutan ke-15 dan kalah 0,9 detik di belakang waktu terbaik pembalap Pramac Ducati Johann Zarco, Marquez mengatakan, “Kami menemukan beberapa hal kecil yang bekerja lebih baik. Tapi kelemahan kami tetap ada.”
Honda 2022 yang didesain ulang sepenuhnya, memiliki masalah keseimbangan sasis dan tidak punya feeling depan yang baik sehingga sangat memengaruhi keempat pembalapnya. Takaaki Nakagami berhasil finis di posisi ke-7 di Jerez sementara Pol Espargaro ke-11 dan Alex Marquez finis ke-13.
Marc hanya melakoni tes musim dingin selama beberapa hari, absen balapan di Indonesia dan Portugal karena kembali menderita diplopia, membuat RC213V terbaru tertinggal dalam pengembangan.
Bagaimanapun, Ducati membutuhkan hingga 5 balapan sebelum GP22 terbukti secara signifikan lebih baik ketimbang model tahun lalu. Honda masih punya waktu tapi tidak banyak, dan tidak banyak kesempatan untuk pengembangan lebih lanjut.
Setelah tes Jerez, ada juga tes selama 2 hari di Misano pada bulan September. Honda juga dapat mengandalkan kemampuan tes rider Stefan Bradl.. Honda harus mengambil setiap kesempatan yang mereka bisa, untuk membuktikan bahwa mereka dan juga pembalapnya siap untuk mendapatkan kembali statusnya sebagai petarung kelas berat di MotoGP.
RiderTua.com - Secara mengejutkan, rookie Pedro Acosta mampu menyalip juara dunia MotoGP 6 kali Marc Marquez di GP Qatar. Namun…
RiderTua.com - Debut Marc Marquez dengan Ducati diawali dengan hasil yang luar biasa. Pendatang baru tim Gresini itu finis ke-5…
RiderTua.com - Penandatanganan Fermin Aldeguer Mengual dengan Ducati untuk musim MotoGP 2025 akhirnya resmi. Pengumuman yang sangat dinanti telah tiba,…
RiderTua.com - Selain peluang yang terbuka, tim VR46 juga dihadapkan pada berbagai tantangan jika mereka memutuskan untuk bergabung dengan Yamaha. Salah…
RiderTua.com - Bukan duel Bestia versus Martinator, tapi Marc Marquez dan Jorge Martin yang berebut kursi disamping Pecco Bangnaia di…
RiderTua.com - Aprilia bertujuan menjadi lawan Ducati di kejuaraan MotoGP 2024. Langkah besar ke depan untuk bersaing dengan tim Borgo…
Leave a Comment