RiderTua.com – Honda masih terus menggenjot penjualan sepeda motornya pada tahun ini. Walaupun mereka diterpa oleh kondisi yang tak menentu akibat krisis chip semi-konduktor, sehingga mmebuat produksinya terganggu. Honda melihat krisis chip ini sebagai sebuah tantangan besar yang harus dihadapi dalam mencapai target penjualannya. Meskipun begitu, mereka tetap optimis bisa menembus target yang ditentukan.
Baca juga: Honda Baru Bisa Menjual Motor Listrik Dua Tahun Lagi?
Honda Melihat Krisis Chip Sebagai Tantangan Bagi Penjualannya
Selama kuartal pertama tahun ini, Astra Honda Motor (AHM) mencatatkan penurunan penjualan hingga lima persen. Memang penurunan tersebut tak terlalu signifikan seperti yang diduga, walaupun dampaknya cukup serius pada penjualannya. Sebab perbedaan penjualan dari tahun lalu di periode yang sama sudah cukup berbeda.
Honda mengaku kalau ini terjadi akibat dari dampak krisis chip semi-konduktor yang berkepanjangan. Padahal target penjualan sepeda motor tahun ini mencapai 5,4 juta unit, tapi itu masih cukup jauh. Sehingga Honda masih berharap penjualan roda dua di Indonesia bisa segera cepat memulih.
Bisa Capai Target?
Memang Honda dan produsen motor lainnya kini dihadapkan dengan berbagai tantangan yang ada dalam meningkatkan penjualan roda dua di Tanah Air. Tak hanya krisis chip, harga komponen yang dibutuhkan untuk produksi motornya mengalami kenaikan. Jadi tak hanya harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik.
Akibatnya, ini jelas berdampak pada harga sepeda motor yang ikut mengalami kenaikan. Meskipun begitu, AHM masih percaya kalau keadaan tersebut bisa segera memulih seiring berjalannya waktu. Dengan begitu, mereka bisa memaksimalkan penjualan sepeda motornya di Indonesia hingga akhir tahun nanti.
Jika keadaan pasarnya sudah membaik, setidaknya kondisi ini harus dipertahankan sampai akhir tahun 2022. Sehingga penjualannya bisa menembus target yang ada.
