RiderTua.com – Kena hukuman atau penalti turun 3 grid, Jack Miller bertanya-tanya apa salahnya… Awalnya, hari Sabtu berjalan baik-baik saja bagi rider MotoGP asal Australia itu di GP Argentina. Rider dari tim pabrikan Ducati itu berada di posisi ke-3 setelah sesi latihan bebas kedua, oleh karena itu dia yakin akan langsung masuk ke Q2. Drama bagi pembalap berusia 27 tahun itu dimulai di sesi kualifikasi. Pertama, JackAss crash di tikungan 1, lalu dia menghalangi jalan Fabio Quartararo. Pada akhirnya dia berada di urutan ke-11. Tetapi kemudian petugas stewards memberi Miller penalti tiga posisi grid. Jadi pada race hari Minggu, Miller start balapan dari posisi 14 dalam 25 lap. “Saya menerima penalti dan saya tidak tahu apa artinya itu. Usai crash, saya mengganti motor dan baju balap, dan saya hanya mencoba untuk membiasakan diri. Saya berada di lintasan dengan normal dan saya tidak sengaja menghalangi jalur orang lain,” keluh Miller di konferensi pers setelah kualifikasi pada hari Sabtu.
Penalti 3 Grid, Jack Miller: Apa Salahku?
Namun dengan cepat, pembalap berjuluk Thriller Miller itu relatif tenang. Dia menambahkan, “Saya biasanya melewati hari dengan baik hingga Q2. Saya merasa baik dan saya memiliki banyak waktu untuk perbaikan. Sayangnya, saya membuat kesalahan lain di akhir, ketika saya harus meninggalkan barisan yang menghabiskan banyak waktu. Tapi saya tahu apa yang harus kami lakukan, kami tidak beruntung.”
Jika nonton tayangan TV, bisa dilihat bahwa Miller sedang kesulitan dengan aspal bergelombang. Apakah ada hal yang baik? “Cara kita menangani gas, kita juga bisa melewati trek bergelombang. Di FP2 saya menemukan cara yang baik untuk menghadapinya, dan kami sangat cepat di sektor dengan gundukan terbesar. Gundukannya tidak buruk, itu bagian dari karakter trek,” tegas pembalap pabrikan Ducati itu.
“Kita harus tahu bagaimana menghindarinya dengan cara terbaik, pada akhirnya sama untuk semua pembalap. Saya berbicara dengan Pecco (Bagnaia) sebelum latihan, kami berbicara tentang hal-hal kecil yang dapat membantu kami. Kami tetap bersama, tetapi pada akhirnya kita bekerja untuk diri sendiri dan membuat yang terbaik dari setiap situasi.”
“Treknya kotor, kita berada di limitnya dan trek umumnya tidak memiliki daya cengkeram yang kuat. Jadi terkadang terlihat sangat tidak rata saat kami berada di lintasan. Yang penting menjaga suhu ban tetap ideal, kalau tidak akan sangat licin. Tentu saja, semakin bersih treknya, semakin mudah,” pungkas pembalap yang baru saja melamar kekasihnya Ruby Adriana itu.