RiderTua.com – Luca Marini: masalah elektronik dengan Ducati GP22.. Seperti yang dialami Jack Miller beberapa saat yang lalu di Qatar, Luca Marini mengeluhkan masalah elektronik di dua balapan pertama MotoGP 2022. Luca Marini mengumpulkan 5 poin di klasemen setelah dua balapan pertama MotoGP di Qatar dan Mandalika. Perasaan ‘klik’ dengan Ducati Desmosedici GP22 terlambat datang, meskipun pembalap tim Mooney VR46 itu sekilas memahami prototipe baru Borgo Panigale saat tes pra musim, namun dengan ban baru dia harus beradaptasi lagi. Dia optimis sambut seri Argentina dan kemudian trek Eropa yang dia kenal dengan baik, dan tentunya GP22 kian membaik, karena ibarat motor yang sedang ‘dimasak’: ada kelemahan seperti disebutkan di atas masalah elektronik dan perubahan grip. Marini juga bisa membandingkan data telemetri dari Jack Miller dan Zarco (menggunakan paket GP22 yang sedikit berbeda dari yang lain)..
Luca Marini: Masalah Elektronik dengan Ducati GP22
Setelah start yang sulit dari P-12 di grid, Luca Marini kurang bagus dalam fase start namun mampu naik di lap berikutnya. D i akhir balapan dia harus mengalami penurunan grip ban belakang yang membuat lima lap terakhir menjadi cobaan berat. Selain itu, elektronik GP22-nya tidak sempurna dan dia tidak dapat menggunakan pemetaan lain untuk mengoptimalkan performa dan sensasi mesin Ducati. “Semua orang cukup lambat di awal balapan sehingga cukup mudah untuk menyalip di lap awal. Tetapi secara elektronik saya tidak dalam situasi yang baik. Kami memiliki kesempatan untuk membandingkan data kami dengan Jack Miller dan Johann Zarco, keduanya cepat di awal dan sangat konsisten hingga akhir, untuk memahami di mana kami bisa melakukannya lebih baik “.
Mempelajari Telemetri
Data telemetri memungkinkan perbandingan yang menarik untuk semua pembalap Ducati. Detail di mana Luca Marini bisa lebih cepat dalam satu lap. “Ini bagus karena semua pembalap Ducati memiliki kesempatan untuk berkembang dengan melihat data pembalap tercepat saat ini. Kami bekerja dengan baik selama akhir pekan dan berhasil memahami banyak hal. Meski tidak mudah karena Michelin mengganti ban belakang di saat-saat terakhir. Sayang sekali karena saya beradaptasi dengan baik dengan setingan motor lama (tes pramusim), tetapi dengan yang satu ini sulit untuk memahaminya dengan baik”.
Sedikit hujan dan start di luar 10 besar mengkondisikan balapan Luca Marini. Tapi mengingat putaran ketiga MotoGP di Argentina dia telah belajar bahwa dia dapat dimanfaatkan dengan baik. “Saya pikir balapan ini bisa menjadi titik awal yang baik untuk musim kami, karena di Qatar saya benar-benar cepat. Itu adalah akhir pekan yang cukup normal. Saya harus bisa mengurangi stres untuk berada dalam kondisi yang lebih baik. Saya harus mengatur semua balapan yang masih harus dimainkan di benua lain sebelum tiba di Eropa di mana saya tahu treknya jauh lebih baik”.