RiderTua.com – Apakah berkat ‘Accumulator System’ Ducati, Zarco podium di Mandalika?.. Di MotoGP Indonesia Ducati tampaknya ‘menonaktifkan’ Front Ride Height Adjuster (FRHD) yang teristall dalam Accumulator System dari motor Ducati GP22 setelah balapan pembuka musim yang membawa bencana di Qatar, namun faktanya pabrikan tidak meninggalkan teknologi kontroversial itu untuk satu pembalapnya.. Motor Johann Zarco masih dilengkapi dengan ‘Sistem Pengatur Ketinggian Generasi Kedua‘ itu di Mandalika, sedangkan Desmo GP22 lainnya milik: Jorge Martin, Pecco Bagnaia, Jack Miller, dan Luca Marini hanya memakai pengubah ketinggian belakang saja. Secara kebetulan untuk sementara Zarco menjadi pembalap terbaik Ducati diatas GP22 versi lengkap di dua seri pertama..
Sistem baru Ducati ini (mengatur ketinggian motor ketika bahan bakar mulai habis) menggunakan teknologi yang sama digunakan di Formula 1, awalnya untuk memungkinkan pembalap menyesuaikan ketinggian mobil selama balapan karena beban bahan bakar berkurang. Ini rumit dan mahal, itulah sebabnya Komisi Grand Prix, yang terdiri dari ofisial, tim, sponsor, dan pemasok, baru saja memilih untuk melarang alat ini (FRHD) mulai musim depan, meskipun ada keengganan dari beberapa pabrikan seperti mungkin Honda, KTM dan Suzuki (bisa jadi Yamaha dan Aprilia ‘agak’ setuju dengan Ducati dengan teknologi ini, mungkin anda tahu jawabnnya).
Berkat ‘Accumulator System’ Ducati, Zarco Podium di Mandalika?
Pada tes MotoGP di Sepang hingga Mandalika pada Februari lalu, banyak yang ‘ngrasani’ perangkat baru ciptaan Ducati Front Ride Height Adjuster (FRHD) di motor GP22 .. Perangkat ini mampu menurunkan bagian depan motor saat dikendarai dan saat berakselerasi. Di FP1 GP Indonesia, sistem ini terlihat dinonaktifkan karena tidak bekerja di GP Qatar. Zarco menjadi pembalap diatas GP22 terbaik dengan finis ke-8 di Qatar. Accumulator System Ducati yang dilarang tahun depan tapi masih dipakai tahun ini, agar tidak sia-sia sudah menciptakan alat ini, bagaimana cara kerjanya?… . Perangkat FRHD ini juga bisa dilihat di Mandalika. Karena Zarco menggunakan versi modifikasi yang dikembangkan lebih lanjut. Diperkirakan lebih banyak Desmo GP22 yang akan dipasang dengan perangkat ini di GP Argentina (1 April). Karena Gigi Dall’Igna yakin akan keuntungan dari sistem baru yang kontroversial itu. Dan karena itu akan dilarang setelah musim 2022, dia ingin memanfaatkan investasinya setidaknya untuk sisa balapan 2022. Dan FYI: Sistim akumulator ini di F1 juga sudah dilarang, untuk lebih jelasnya baca kisah selengkapnya..
Teknologi Akumulator F1
Tentu saja, tidak ada insinyur dari tim rival yang tahu pasti bagaimana perangkat ciptaan Ducati itu dibangun. Tapi menjadi jelas bahwa, Dall’Igna sekali lagi ‘meminjam’ teknologi dari rekan-rekannya di Formula 1 (mungkin Ferrari) di mana mobil seimbang saat tingkat bahan bakar berkurang.
Sementara itu, Ducati juga menemukan ‘akumulator’, seperti yang dulu terlihat di Ducati tanpa FRHD, untuk pertama kalinya sebelum tahun 2021. Hal ini dibuktikan dengan foto crash yang terjadi sejak tahun 2020 dan 2021, di mana fairingnya hilang.
Apa yang dimaksud dengan akumulator oleh teknisi? Istilah tersebut sebenarnya menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tersimpan di dalamnya, sehingga istilah tersebut sebenarnya dapat diterjemahkan sebagai ‘collector/pengumpul’.
Namun menurut teknisi MotoGP, akumulator tidak hanya digunakan untuk mengumpulkan atau menyimpan data, tetapi terutama untuk mengaturnya. Mungkin istilah ‘akumulator’, dipakai karena berisi reservoir pemerataan yang menyimpan cairan hidrolik untuk RHD (Ride Height Device). Sebenarnya, reservoir dan unit kontrol adalah dua komponen, di Ducati mereka tampaknya digabungkan. Itu sebabnya ada juga pembicaraan tentang unit kontrol mekanis (hidro).