RiderTua.com – Pecco Bagnaia: Jauh lebih kompetitif ketimbang di Qatar… Pembalap Lenovo-Ducati MotoGP itu hanya menempati urutan ke-21 dalam catatan waktu setelah FP2. Tetapi murid VR46 itu tidak membiarkan hal itu merusak suasana hatinya yang baik. “Saya senang karena kami melakukan pekerjaan yang sangat baik hari ini. Ini adalah hari terbaik tahun ini, sejak kami memulai musim bahkan saat tes. Saya sangat senang dengan apa yang saya rasakan tentang motor, kami hanya sedikit kurang beruntung. Saya dihentikan dari time attack, karena dua kali bendera kuning setelah Marc Marquez dan Bastianini crash,” jelas pembalap berusia 25 tahun itu.
Pecco Bagnaia: Jauh Lebih Kompetitif Ketimbang di Qatar
Pecco Bagnaia memiliki penjelasan sederhana kenapa dia hanya berada di tempat ke-21 di Mandalika pada hari Jumat. Bendera kuning di akhir FP2, menggagalkan perburuan waktu oleh pembalap pabrikan Ducati itu. Namun dia sangat puas dengan jalannya hari Jumat.
Seberapa yakin pembalap asal Italia itu bisa langsung melaju ke Q2 pada hari Sabtu? Pecco menjawab, “Prakiraan cuaca di sini umumnya selalu memprediksi hujan di malam hari dan gerimis di pagi hari. Kalau Sabtu pagi basah, jelas tidak mudah. Kami membutuhkan sedikit keberuntungan yang tidak kami miliki hari ini.”
“Saya sangat berharap saya mendapatkan kesempatan untuk melakukan ‘time attack’. Saya melewatkan kesempatan ini hari ini karena dua kali bendera kuning. Saya pikir potensi kami sangat besar hari ini, cukup besar untuk masuk 10 besar. Saya jauh lebih kompetitif ketimbang di Qatar,” tegas Francesco ‘Pecco’ Bagnaia.
Di atas segalanya, kecepatan Pecco membuat Ducati optimis untuk sisa balapan. “Jika kita melihat kecepatannya, saya berada di urutan ke-2a dengan ban medium. Kecepatan saya sangat kuat, jadi saya sangat senang. Akhirnya hari yang baik” ujar Pecco sambil tersenyum lega pada Jumat malam di Mandalika.
Pecco menambahkan, “Saya merasa jauh lebih baik dibandingkan dengan tes. Feeling saya untuk font itu, telah kembali. Saya bisa mengerem seperti tahun lalu, saya bisa mengendarai motor seperti tahun lalu, saya bisa mengganti ban seperti tahun lalu. Aku merindukan perasaan itu!”
“Saya juga menyukai ban baru, mereka memberikan stabilitas lebih. Saya belum pernah menyentuh motor sejak FP4 di Qatar, saya hanya melahapa lap dan memahami bagaimana melakukan sesuatu di trek ini. Ini juga tentang menemukan otomatisme lagi. Dan saya berada di posisi tiga teratas untuk ban bekas untuk pertama kalinya tahun ini. Kecepatannya sangat kompetitif,” tegas pemenang empat kali musim 2021 itu.
Bagnaia tidak ingin berbicara banyak tentang ‘Front Ride Height Device’ yang kontroversial, yang tampaknya tidak lagi digunakan Ducati di Mandalika. “Saya tidak ingin membahasnya secara detail. Kami telah memilih apa yang saya rasa lebih nyaman di motor dan kami akan terus seperti itu,” pungkas rekan setim Jack Miller itu.